Page 391 - Dietetik-Penyakit-Tidak-Menular_SC
P. 391

Topik 2

                Praktik Asuhan Gizi Terstandar pada Pasien


                                                 Pasca Bedah


               P

                       ada topik ini kita akan membahas  bagaimana mengerjakan atau menjawab kasus
                       pasien  yang  menjalani  pembedahan  menggunakan  langkah-langkah  asuhan  gizi
                       terstandar. Dalam menyelesaikan kasus praktik  ini, saudara harus mengikuti langkah-

               langkah yang terdapat pada proses asuhan gizi. Pembahasan kasus  yang dibuat  bukan hanya
               menguraikan langkah-langkah asuhan gizi saja tetapi saudara juga harus  menyusun menu
               yang sesuai dengan diet yang dianjurkan serta mempraktikkan menu yang telah disusun.
                      Tujuan dari pembelajaran pada topik ini adalah mampu melakukan  pengkajian gizi,
               menetapkan diagnosis gizi, membuat rencana intervensi gizi, membuat rencana monitoring

               dan evaluasi gizi  serta menyusun  dan mempraktikkan menu.
                     Kita mulai mempelajari bagaimana merencanakan asuhan gizi dengan pendekatan PAGT
               pada contoh kasus berikut ini.


               CONTOH KASUS:
                     Ibu A seorang  pedagang, berumur 49  tahun, BB= 70  kg, TB= 160 cm,  pendidikan SLTA,
               masuk rumah sakit  karena  merasakan nyeri hebat  dan  kaku pada perut bagian  kanan atas,
               muntah disertai dengan diare  berbusa. Badan panas dan meriang.  Rasa sakit  dirasakan  sejak

               4  hari lalu  yang  hilang timbul  dan mencapai puncaknya  saat MRS.  Sehari  setelah  dirawat,
               rasa sakit sedikit berkurang,  merasakan nyeri tapi tidak sehebat saat  masuk rumah sakit.
                                                                                                  o
                     Hasil pemeriksaan fisik dan klinis pada saat masuk rumah sakit  suhu tubuh  38 C, nadi
               88 x/mnt, tensi 120/80 mmHg. Palpasi  ditemukan  hepatomegali dan  splenomegali, kuning
               sekitar sklera mata,  diare  berbuih dengan warna agak kehijauan
                     Hasil pemeriksaan laboratorium : Bilirubin total  4.1 mg/dl (tinggi), Bilirubin direk  2.0
               mg/dl (tinggi),  AST = 67 U/l (tinggi), ALT = 84 U/l (tinggi). Leukosit  12.000/ml,  Alkali Fosfatase
               400 U/I, Hb = 11, 8 mg/dl.   USG ditemukan  adanya    batu dalam kandung  empedu. Diagnosis

               sementara adalah  batu empedu (kolelithiasis) dan akan dilakukan pengangkatan kantung
               empedu.
                     Hasil  anamnesa  riwayat  gizi, pasien punya riwayat  kegemukan, suka makanan  yang

               berlemak    seperti  jeroan,    hati,  kulit  ayam,    kerupuk    usus,    suka  mengemil    gorengan.
               Frekuensi  makan    utama  3-4  x  sehari,  makanan  selingan  2-3  kali/hari.    Hasil    anamnesa
               terhadap  asupan  makanan  di  rumah  di  atas  100%  kebutuhan.  Pasien    tidak    pernah
               berolahraga, walaupun  pedagang  tetapi hanya duduk sebagai kasir.



           382                                                        Dietetik Penyakit tidak Menular    
   386   387   388   389   390   391   392   393   394   395   396