Page 394 - Dietetik-Penyakit-Tidak-Menular_SC
P. 394
a. Makanan dan minuman oral tidak adekuat berkaitan dengan nafsu makan kurang
ditandai dengan hasil rekal tingkat konsumsi Energi-energi = 64,1% ; Tingkat konsumsi
protein = 50%; Tingkat konsumsi lemak = 37,6%; Tingkat konsumsi karbohidrat = 52%.
b. Kelebihan berat badan yang berkaitan dengan konsumsi makan yang melebihi
kebutuhan saat sebelum dirawat di rumah sakit ditandai dengan IMT 27,13 kg/m2.
c. Perubahan fungsi gastrointestinal yang berkaitan dengan operasi pengangkatan
kantung empedu yang ditandai dengan nyeri pada perut.
d. Tidak siap untuk diet/merubah perilaku yang berkaitan dengan pembatasan konsumsi
makanan berlemak/digoreng dan pembatasan penggunaan bumbu ditandai dengan
pasien tidak mau menghabiskan makanan yang diberikan dari rumah sakit, asupan rata-
rata hanya 50,9%.
Setelah rumusan diagnosis gizi disusun, langkah selanjutnya adalah merencanakan
intervensi gizi dan implementasinya.
Langkah ketiga : Intervensi Gizi
Intervensi yang akan direncanakan harus terkait dengan Masalah Gizi (P) dan Penyebab
(E) pada diagnosis gizinya. Masalah Gizi akan membantu Penetapan Tujuan dari intervensi gizi
sedangkan Penyebab akan membantu penetapan Strategi Intervensinya.
a. Pemberian intervensi berdasarkan diagnosis gizi yang sudah ditetapkan.
b. Tujuan intervensi gizi memprioritaskan pada problem yang dapat diberikan dan dapat
diukur keberhasilannya dalam jangka pendek.
1) Tujuan intervensi gizi pada kasus di atas adalah sebagai berikut:
- Memberikan makanan sesuai dengan kebutuhan dan syarat diet pasca bedah.
- Memberikan bentuk makanan yang sesuai dengan kondisi pasien agar makanan
dapat dikonsumsi habis.
- Memberikan pengetahuan tentang pengaturan diet pada pasca bedah serta
memilih makanan yang tepat.
2) Strategi Intervensi Gizi
Diet yang diberikan pada pasien adalah diet pasca bedah IV dalam bentuk makanan
lunak. Strategi intervensi gizinya adalah:
- Makanan mudah cerna dan tidak menimbulkan gas.
- Energi, protein, lemak dan karbohidrat diberikan cukup sesuai dengan kebutuhan
pasien.
- Cairan diberikan cukup.
Dietetik Penyakit tidak Menular 385