Page 412 - Dietetik-Penyakit-Tidak-Menular_SC
P. 412
informasi tentang asupan makanan dan minuman (jumlah dan jenis makanan, pola
makan, variasi makanan), termasuk asupan enteral atau parenteral jika diberikan.
Asupan zat gizi makro (lemak, protein, karbohidrat) dan asupan zat gizi mikro (vitamin
& mineral) juga dikumpulkan datanya.
Pada pemberian makanan dan zat gizi, dapatkan informasi tentang makanan dan
minuman yang biasa disediakan, dan diet masa lalu yang dijalani, termasuk lingkungan
makan pasien. Pada penggunaan obat mencakup obat yang diresepkan dokter dan obat
bebas. Untuk pengetahuan, kepercayaan dan sikap adalah pemahaman konsep terkait
gizi, perasaan, emosi, termasuk kesiapan merubah perilaku terkait gizi. Untuk data
perilaku, gali informasi tentang perilaku menolak atau menghindari makanan. Data lain
yang direview adalah aktivitas fisik pasien yang dilakukan.
Data riwayat terkait gizi dan makanan ini diperoleh informasinya melalui wawancara
langsung kepada pasien atau ibu hamil, jika kondisi ibu dapat berkomunikasi dengan
baik. Pada kondisi pasien yang buruk, wawancara dapat dilakukan terhadap anggota
keluarga yang menunggu pasien di rumah sakit. Data asupan makanan dan zat gizi
mencakup data sebelum pasien dirawat di rumah sakit dan saat dirawat di rumah sakit.
Sehingga didapatkan informasi yang lengkap sebagai pertimbangan penetapan masalah
gizi dan tindak lanjut intervensi gizinya.
2) Data antropometri
Data antropometri yang dapat dikumpulkan dari pasien Hiperemesis Gravidarum di
antaranya adalah berat badan saat ini, berat badan sebelum hamil, kenaikan atau
penurunan berat badan selama kehamilan, Lingkar Lengan Atas (LiLA) ibu hamil.(3). Data
biokimia.
Hasil pemeriksaan laboratorium terkait Hiperemesis Gravidarum adalah kadar
haemoglobin (Hb), kadar elektrolit dalam darah (Kalium, Natrium, Chlorida), dan keton
urin. Data hasil pemeriksaan laboratorium tersebut menjadi penanda biokimia yang
khas pada pasien Hiperemesis Gravidarum. Sebagian besar ibu yang mengalami
hiperemesis gravidarum mempunyai kadar Hb yang rendah (< 12 mg/dl), mengalami
gangguan keseimbangan elektrolit dalam darah, dan mengalami ketosis yang ditandai
terbentuknya benda-benda keton dalam urin.
Dietetik Penyakit tidak Menular 403