Page 429 - Dietetik-Penyakit-Tidak-Menular_SC
P. 429

1)    Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal.

               2)    Mencapai dan mempertahankan tekanan darah normal.
               3)    Mencegah atau mengurangi retensi garam/air.
               4)    Mencapai keseimbangan nitrogen.
               5)    Menjaga agar penambahan berat badan tidak berlebihan.

               6)    Mengurangi atau mencegah timbulnya faktor risiko lain atau penyakit penyerta lain yang
                     dapat menjadi penyulit baru pada saat kehamilan atau setelah melahirkan.

                     Menurut  Wagner  (2008),  penelitian-penelitian  tentang  gizi  kaitannya  dengan  terapi

               Preeklampsia masih terus dilakukan. Diet tinggi serat dan kalium dapat mengurangi risiko
               Preeklampsia. Sedangkan diet yang mengandung tinggi kalori, sukrosa dan asam lemak tidak
               jenuh  ganda  mungkin  dapat  meningkatkan  risiko  Preeklampsia.  Informasi  gizi  ini  akan
               berkembang  sejalan  dengan  hasil-hasil  penelitian  yang  masih  terus  dilaksanakan  untuk

               menunjang keberhasilan intervensi gizi pada pasien Preeklampsia.
                     Sejauh ini  syarat diet yang diterapkan para Ahli Gizi  dalam pemberian intervensi gizi
               untuk pasien Preeklampsia adalah:
               1)    Energi diberikan sesuai kebutuhan energi sehari. Pemberian makanan secara bertahap

                     sesuai dengan daya terima pasien terhadap makanan. Penambahan energi tidak lebih
                     dari  300  kkal  dari  kebutuhan  energi  sebelum  hamil.  Jika  energi  diberikan  melebihi
                     kebutuhan, maka berdampak pada kenaikan berat badan ibu hamil secara berlebihan.
               2)    Protein diberikan tinggi, sekit ar 1,5 – 2 g/kg berat badan.
               3)    Lemak diberikan cukup, sebagian lemak yang diberikan dianjurkan berupa jenis lemak

                     tidak jenuh tunggal dan lemak tidak jenuh ganda.
               4)    Karbohidrat diberikan dalam jumlah yang cukup.
               5)    Vitamin diberikan cukup, tetapi vitamin C dan B6 diberikan sedikit lebih tinggi.
               6)    Mineral diberikan cukup terutama zat kalsium dan kalium.

               7)    Bentuk makanan harus  disesuaikan dengan kemampuan atau daya terima makanan
                     pasien.
               8)    Cairan  diberikan  sebanyak  2500  ml  sehari.  Tetapi  pada  keadaan  oliguria,  maka

                     pemberian  cairan  dikurangi  dan  disesuaikan  dengan  banyaknya  cairan  yang  keluar
                     melalui urin, muntah, keringat dan pernapasan.

                     Ada  3  jenis  diet  Preeklampsia  dengan  indikasi  pemberian  yang  berbeda.  Diet

               Preeklampsia I ditujukan untuk pasien Preeklampsia berat, makanan diberikan dalam bentuk
               cair berupa susu dan sari buah. Contoh makanan cair yang dapat diberikan adalah susu yang
               dibuat dari susu khusus ibu hamil, teh manis, sari tomat, sari jeruk, sari alpukat, atau sari
               pepaya. Susu khusus ibu hamil adalah susu yang telah dimodifikasi kandungan zat gizi makro



           420                                                        Dietetik Penyakit tidak Menular    
   424   425   426   427   428   429   430   431   432   433   434