Page 424 - Dietetik-Penyakit-Tidak-Menular_SC
P. 424
2. Etiologi Preeklampsia
Etiologi preeklampsia masih kurang dipahami, namun diketahui tidak ada faktor
penyebab tunggal yang ditemukan. Faktor risiko yang diduga menjadi penyebab preeklampsia
yaitu meningkatnya usia ibu lebih dari 40 tahun, kehamilan pertama, kehamilan kembar,
riwayat preeklampsia pada kehamilan sebelumnya, indeks massa tubuh meningkat, kondisi
medis tertentu seperti adanya hipertensi kronis, penyakit ginjal kronis, sindrom antifosfolipid,
dan Diabetes Melitus (Wagner, LK,et al,2008; Robert, JM, et al, 2013).
3. Patofisiologi Preeklampsia
Patofisiologi Preeklampsia meliputi predisposisi genetik, implantasi plasenta abnormal,
faktor angiogenik, respons inflamasi berlebihan, aktivasi endotelial yang tidak tepat,
vasokonstriksi, dan defek kaskade koagulasi. Meskipun hipertensi dan proteinuria adalah
kriteria dimana preeklampsia didiagnosis, perubahan patofisiologis yang terkait dengan
preeklampsia mempengaruhi hampir semua sistem organ. Terjadinya microthrombi dari
aktivasi kaskade koagulasi, serta adanya vasospasme sistemik dapat menurunkan aliran darah
ke organ tubuh (Wagner, LK,et al,2008).
Pada kondisi Preeklampsia berat memerlukan pemantauan yang ketat dengan
parameter pada ibu hamil menunjukkan tanda-tanda hipertensi berat (tekanan darah sistolik
lebih dari 160 mmHg dan ada proteinuria). Pada hipertensi sedang ditandai tekanan darah
sistolik lebih dari 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg dan ada
proteinuria, serta salah satu dari gejala sakit kepala terus menerus dan gangguan penglihatan,
nyeri epigastrik, tanda-tanda klonus, gangguan hati, jumlah platelet turun kurang dari
100.000/μL), alanine amino transferase naik melebihi 50 iu/l, kreatinin > 100 mmol /l (RCOG,
2016).
B. PENATALAKSANAAN TERAPI PREEKLAMPSIA
Penatalaksanaan terapi pasien preeklampsia berat di Rumah Sakit harus di ruangan yang
tenang di bagian HDU (High Dependency Unit) agar mendapat perawatan yang baik, terutama
layanan asuhan kebidanan yang khusus. Setelah asesmen awal, dilakukan pencatatan semua
hasil pemantauan dan pemeriksaan fisiologis, termasuk semua tindakan perawatan harus
dicatat. Konsultan obstetri dilibatkan mulai dari awal perawatan pasien Prekelmpsia. Jika
pasien diberikan cairan intravena, idealnya menggunakan pompa volumetrik terkontrol
(RCOG,2016). Berikut ini akan dibahas tentang pengobatan dan asuhan gizi terstandar pada
pasien preeklampsia. Kita mulai dari bahasan pengobatan pasien preeklampsia.
Dietetik Penyakit tidak Menular 415