Page 20 - test
P. 20
Keselarasan Penganggaran dengan Perencanaan dantata Kelola organisasi
2.2 Menyelaraskan Penganggaran dengan Tata Kelola Kinerja Organisasi
dan Arsitektur Anggaran
Di samping integrasi antara penganggaran dengan perencanaan, alokasi anggaran
akan lebih efektif apabila mencerminkan keselarasan penganggaran dengan tata kelola
kinerja organisasi. Proses tersebut perlu memperhatikan konsistensi pengalokasian
anggaran secara berjenjang sehingga setiap anggaran dari tingkat manajerial/eselonisasi
yang lebih rendah sampai ke tingkat yang lebih tinggi dapat diakumulasikan secara
konsisten dengan manajemen kinerja organisasi dan arsitektur anggaran. Idealnya, setiap
anggaran yang dialokasikan harus sepenuhnya dapat diidentifikasi dalam suatu organisasi,
sehingga apabila anggaran tidak dapat teridentifikasi maka akan menimbulkan risiko
komponen anggaran yang tidak memiliki penanggung jawab (akuntabilitas). Demikian pula,
apabila alokasi anggaran tidak mencerminkan peran organisasi dan tanggung jawab kinerja,
maka timbul risiko bahwa pimpinan bertanggung jawab untuk beberapa alokasi anggaran
yang sama atau untuk alokasi kegiatan lain yang tidak memiliki kendali atas pencapaian
kinerjanya.
Pengalokasian anggaran pada suatu organisasi harus memperhatikan hal-hal
berikut:
a. Keselarasan alokasi anggaran dengan tata kelola kinerja organisasi;
b. Keselarasan alokasi anggaran dengan arsitektur anggaran.
Tata Kelola Arsitektur
Kinerja Anggaran
Alokasi
Anggaran P
R a) Outcome/Program
a) Indikator Kinerja O b) Output/Program
Outcome/Program G c) Aktivitas
R d) Input
b) Indikator Kinerja A
Output/Program
M
Gambar 2.2.1. Keselarasan Alokasi Anggaran
Gambar di atas juga menggambarkan keselarasan alokasi anggaran (how much)
dengan pertanyaan siapa (who), menghasilkan apa (what) dan bagaimana mengukur
capaian kinerja yang dihasilkan (how to measure).
a. Menyelaraskan Alokasi Anggaran dengan Tata Kelola Kinerja Organisasi
Secara konseptual, penerapan penganggaran berbasis kinerja menekankan
bahwa alokasi anggaran harus berorientasi pada kinerja (output and outcome oriented)
bukan berorientasi pada input. Lebih lanjut, dalam mencapai target kinerja tersebut
Biro Perencanaan Dan Keuangan 13
Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan
2.2 Menyelaraskan Penganggaran dengan Tata Kelola Kinerja Organisasi
dan Arsitektur Anggaran
Di samping integrasi antara penganggaran dengan perencanaan, alokasi anggaran
akan lebih efektif apabila mencerminkan keselarasan penganggaran dengan tata kelola
kinerja organisasi. Proses tersebut perlu memperhatikan konsistensi pengalokasian
anggaran secara berjenjang sehingga setiap anggaran dari tingkat manajerial/eselonisasi
yang lebih rendah sampai ke tingkat yang lebih tinggi dapat diakumulasikan secara
konsisten dengan manajemen kinerja organisasi dan arsitektur anggaran. Idealnya, setiap
anggaran yang dialokasikan harus sepenuhnya dapat diidentifikasi dalam suatu organisasi,
sehingga apabila anggaran tidak dapat teridentifikasi maka akan menimbulkan risiko
komponen anggaran yang tidak memiliki penanggung jawab (akuntabilitas). Demikian pula,
apabila alokasi anggaran tidak mencerminkan peran organisasi dan tanggung jawab kinerja,
maka timbul risiko bahwa pimpinan bertanggung jawab untuk beberapa alokasi anggaran
yang sama atau untuk alokasi kegiatan lain yang tidak memiliki kendali atas pencapaian
kinerjanya.
Pengalokasian anggaran pada suatu organisasi harus memperhatikan hal-hal
berikut:
a. Keselarasan alokasi anggaran dengan tata kelola kinerja organisasi;
b. Keselarasan alokasi anggaran dengan arsitektur anggaran.
Tata Kelola Arsitektur
Kinerja Anggaran
Alokasi
Anggaran P
R a) Outcome/Program
a) Indikator Kinerja O b) Output/Program
Outcome/Program G c) Aktivitas
R d) Input
b) Indikator Kinerja A
Output/Program
M
Gambar 2.2.1. Keselarasan Alokasi Anggaran
Gambar di atas juga menggambarkan keselarasan alokasi anggaran (how much)
dengan pertanyaan siapa (who), menghasilkan apa (what) dan bagaimana mengukur
capaian kinerja yang dihasilkan (how to measure).
a. Menyelaraskan Alokasi Anggaran dengan Tata Kelola Kinerja Organisasi
Secara konseptual, penerapan penganggaran berbasis kinerja menekankan
bahwa alokasi anggaran harus berorientasi pada kinerja (output and outcome oriented)
bukan berorientasi pada input. Lebih lanjut, dalam mencapai target kinerja tersebut
Biro Perencanaan Dan Keuangan 13
Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan