Page 42 - Kecerdasan Emosional Menuju Keluarga Sakinah
P. 42

Kecerdasan Emosional Menuju Keluarga Sakinah


                     Kepribadian   ammarah  (nafs  al-ammarah)      adalah
              kepribadian  yang  cenderung  pada  tabiat  jahat  dan  mengejar  pada
              prinsip-prinsip  kenikmatan (Pleasure  Principle). Ia  menarik  qalbu
              manusia untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang rendah sesuai
              dengan  naluri  primitifinya,  sehingga  ia  merupakan  tempat  dan
              sumber  kejelekan  dan  tingkah  laku  yang  tercela. 14  Kepribadian
              ammarah  adalah  kepribadian  di  bawah  sadar  manusia.  Seseorang
              yang berkepribadian ini, maka sesungguhnya ia tidak lagi memiliki
              identitas  manusia,  sebab  sifat-sifat humanitasnya telah  hilang,
              kepribadian model ini rela menurunkan derajat asli manusia, karena
              tidak  saja  dapat  merusak  dirinya  sendiri,  tetapi  juga  merusak  diri
              orang lain. Keberadaannya ditentukan oleh dua daya, yaitu syahwat
              yang  selalu  menginginkan  birahi,  kesukaan  diri,  ingin  tahu  dan
              campur  tangan  urusan  orang  lain,  dan  daya ghadab yang  selalu
              menginginkan tamak, serakah, mencekal, berkelahi, ingin menguasai
              yang  lain,  keras  kepala,  sombong,  angkuh,  dan  sebagainya  jadi
              orientasi sifat ammarah adalah mengikuti sifat-sifat hewan.
                     Kepribadian ammarah dapat beranjak ke kepribadian yang
              baik  apabila  ia  telah  diberi  rahmat  oleh  Allah  SWT.  Pendakian
              kepribadian  ammarah  menuju  ke  tingkat  kepribadian  yang  lebih
              baik hanya dapat dicapai satu tingkat dan tingkat kepribadian yang
              ada,  yaitu  kepribadian lawwamah.  Hal  ini  disebabkan  karena
              prosentase daya nafsu lebih dekat dengan prosentase daya aqal dan
              terlalu  jarak  dengan  daya  qalbu.  Pembinaan  inipun  harus  dilalui
              dengan latihan (riyãdah) khusus untuk menekan daya nafsu dan
              hawa, seperti dengan berpuasa, shalat, berdo‘a, dan sebagainya.
                     Kepribadian  lawwamah  (nafs  al-lawwamah)  adalah
              kepribadian yang telah memperoleh cahaya qalbu, lalu ia bangkit

              ____________
                     14  Abdal  Al-Razzaq  al- Kalsyãniy, Mu’jam  Isthilãhat  al-Skufiyah
              (Cairo: Dãr aI-’lnad, 1992), hal. 115.

                                                                        41
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47