Page 69 - Kecerdasan Emosional Menuju Keluarga Sakinah
P. 69
Dra. Hayati, M. Ag
memenuhi kebutuhannya, serta membentuk manusia yang baik dan
memiliki ketahanan, ketinggian spritual sebagai tujuan dalam
pemenuhan jiwanya.
Apabila pernikahan menjadikan hubungan manusiawi yang
baik, maka dengan menegakkan adab pernikahan dalam hidup
berumah tangga, dapat menjalin hubungan manusiawi yang baik
dalam keluarganya. Dengan demikian suami istri dapat memperoleh
kebutuhan jiwa dan perwujudan dirinya, karena ia merasa kebutuhan
pokok jiwanya dapat dipenuhi dengan hidup berkeluarga. Apabila
orang menikah dan dapat memenuhi persyaratan, adab dan sunnah-
sunnahnya serta dapat merasakan pernikahan sebagai pembentukan
hubungan manusiawi yang baik dan beribadah kepada Allah, maka
orang dapat menjadikan pernikahan sebagai pengobatan bagi
gangguan jiwanya.
Jika dengan pernikahan dapat dibentuk hubungan
manusiawi yang baik dan diperoleh ketenangan jiwa, maka pada
saat itu ia sudah membina hubungan yang baik kepada manusia
dan memperoleh ketenangan. Bila suami istri mampu menjaga
dan memenuhinya sepanjang kehidupan, maka akan terjauhlah ia
dari pengaruh hubungan buruk dan dari penumpukan perasaan
yang tertekan. Sehingga terhindar dari segala gangguan kejiwaan.
Kesadaran spiritual dalam sebuah keluarga tidak tumbuh
secara spontan, tetapi harus dibangun dengan sebuah
pengetahuan dan pengalaman. Semakin tinggi pengetahuan dan
pengamalan seseorang terhadap makna keluarga. Semakin tinggi
pula kesadaran spiritualnya. Karena dibangunnya sebuah keluarga
memiliki nilai yang tidak dapat diukur dengan timbangan apapun,
kasih sayang, cinta, kebahagian, merupakan tujuan yang diraih
oleh setiap keluarga dalam pernikahannya.
68