Page 71 - Kecerdasan Emosional Menuju Keluarga Sakinah
P. 71

Dra. Hayati, M. Ag


            dekat kepada Allah. Kendatipun seseorang memiliki banyak harta
            dan kekuasaan yang tinggi belum tentu memperoleh ketenangan
            di  dalam  hidupnya,  jika  ia  jauh  dan  Allah.  Namun  sebaliknya,
            kedekatan  dengan  Allah dapat  menimbulkan  ketenangan  dan
            ketentraman yang sejati.
                    Al-Ghazãli  mencatat  dua  perbedaan  pendapat  mengenai
            kedudukan    sakinah   dan  tuma‘ninah,  pendapat  pertama
            dinyatakan  bahwa luma‘ninah merupakan  akibat  dari sakinah,
            bahkan çuma ninah merupakan puncak sakinah.
                    Pendapat  yang  lain  dinyatakan  bahwa sakinah,
            merupakan  akibat  adanya       tuma‘nina    meskipun  dua
            perbedaan  ini,  al-Ghazãli  menyatakan  bahwa tuma‘ninah
            lebih umum daripada sakinah, sebab tuma‘ninah mencakup
            ketenangan dan ilmu, keyakinan, keimanan, sedang sakinah
            hanya mencakup ketenangan dan rasa takut.   11
                    Sedangkan  rileks  (rãhah)  merupakan  akibat  dari
            sakinah dan tuma‘ninah,  yaitu  keadaan  batin  yang  santai,
            tenang,  dan  tanpa  adanya  tekanan  emosi  yang  kuat,
            meskipun mengerjakan pekeajaan yang amat berat. Relaksasi
            batin untuk optimis dan menganggap baik dalam menempuh
            kehidupan,  sebab  setiap  ada  kesulitan  pasti  akan  datang
            kemudahan (Q. S. aI-lnsyirah: 4-5).
                    Kedua, memadai dalam beraktivitas. Seseorang yang
            mengenal  potensi,  keterampilan  dan  kedudukannya  secara
            ____________
                    11  A1-Ghazäli membagi tuma‘ninah dalam  tiga  tingkatan:  (1)
            tuma‘ninah kerena  berzikir  kepada Allah,  sehingga  menghilangkan
            ketakutan dan mendatangkan harapan; (2) tuma‘ninah rüh ketika mencapai
            tujuan kasyaf (terbukanya rahasia Tuhan), rindu akan janji, dan berkumpul
            setelab berpisah; dan (3) tuma‘ninah karena menyaksikan kehadiran kasih
            sayang  Tuhan,  menggapai  kebaqaan,  dan  mencapai  kedudukan  pada
            cahaya  yang  abadi.  Al- Ghazäli lhya Ulum  al-Din, terj.  (Bandung:
            Diponegoro, 1985), hal. 512-58.

            70
   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76