Page 11 - Handout Digital Mikrobiologi2
P. 11
7
sambal dan asinan ikan sungai yang diawetkan dengan garam. Kemudian
berdasarkan informasi dari beberapa hasil penelitian bahwa, daun tanaman
Wanyi mengandung senyawa flavonoid yang dipercaya dapat mengobati
penyakit seperti antiinflamasi, antibakteri, antikanker, dan antioksidan
(Syahdana et al. 2017), selanjutnya ekstrak daun wanyi diketahui
berpotensi dalam menurunkan kadar glukosa darah (Anwar et al. 2017).
B. Kapang Patogen pada Tanaman Wanyi
Kapang patogen pada tanaman Wanyi merupakan kapang yang
memiliki kemampuan merusak struktur jaringan pada salah satu bagian
tanaman sehingga tanaman tersebut tidak dapat berfungsi dengan baik.
Gejala penyakit umumnya yang dijumpai pada tanaman Wanyi yaitu pada
daun terdapat bercak-bercak berwarn putih, coklat hingga berwarna hitam
(Gambar 2). Gejala yang dijumpai pada tanaman wanyi tersebut
disebabkan oleh beberapa kapang patogen yaitu Cladosporium
cladosporioides, Seiridium eucalypti, Colletotrichum gloeosporioides.
Bercak-bercak daun yang terdapat pada tanaman Mangifera caesia
tersebut menyebabkan terjadinya degradasi senyawa dalam sel. Degradasi
dapat terjadi karena adanya aktivitas kapang yang dapat memproduksi
enzim-enzim yang berfungsi untuk mendegradasi senyawa dalam sel
tanaman. Sinaga (2006) menyatakan bahwa keberadaan kapang dalam
jaringan menyebabkan dekomposisi protoplasma yang kemudian diikuti
dengan kematian sel akibat aktivitas enzim pektinase yang dapat merusak
lapisan lamela tengah sehingga dapat memisahkan sel satu dengan sel
lainnya. Selain aktivitas enzim pektinase, peranan enzim proteolitik juga
dapat menyebabkan kerusakan sel-sel dalam jaringan karena dapat
mendegradasi protein dinding dan membran sel.