Page 24 - BAHASA INDONESIA-7
P. 24
dari segi sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Asesmen autentik sering digambarkan
sebagai penilaian atas perkembangan peserta didik karena berfokus pada kemampuan
siswa untuk berkembang. Asesmen autentik harus mampu menggambarkan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan yang sudah atau belum dimiliki oleh peserta didik,
bagaimana mereka menerapkan pengetahuannya, dalam hal apa mereka sudah atau
belum mampu menerapkan perolehan belajar, dan sebagainya. Atas dasar itu, guru
dapat mengidentifikasi materi apa yang sudah layak dilanjutkan dan untuk materi apa
pula kegiatan remidial harus dilakukan.
Penilaian Autentik meniscayakan proses belajar yang autentik pula. Belajar
autentik mencerminkan tugas dan pemecahan masalah yang dilakukan oleh peserta
didik dikaitkan dengan realitas di luar sekolah atau kehidupan pada umumnya.
Asesmen semacam ini cenderung berfokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual
bagi peserta didik, yang memungkinkan mereka secara nyata menunjukkan
kompetensi atau keterampilan yang dimilikinya. Contoh asesmen autentik antara
lain keterampilan kerja, kemampuan mengaplikasikan atau menunjukkan perolehan
pengetahuan tertentu, simulasi dan bermain peran, portofolio, memilih kegiatan yang
strategis, dan mendemonstrasikan/ menampilkan suatu kemampuan (Elliot, 2006).
Menurut Shuch (2005) penilaian autentik cenderung berfokus pada tugas-tugas
kompleks atau kontekstual. Penilaian autentik memungkinkan peserta didik untuk
menunjukkan kompetensi mereka dalam pengaturan yang lebih nyata. Selanjutnya
juga dijelaskan bahwa dalam penilaian autentik pelibatan siswa sangat penting.
Asumsinya, peserta didik dapat melakukan aktivitas belajar lebih baik ketika mereka
tahu bagaimana akan dinilai.
Penilaian autentik memiliki karakteristik khusus berkaitan dengan teknik
penilaian. Pertama, pengukuran langsung keterampilan peserta didik yang
berhubungan dengan hasil jangka panjang pendidikan seperti kesuksesan sebagai
warga negara, kesuksesan di tempat kerja atau konteks dunia nyata yang lain. Kedua,
penilaian atas tugas-tugas yang memerlukan keterlibatan luas dan kinerja yang
kompleks. Ketiga, analisis proses digunakan untuk menghasilkan respon peserta
didik atas perolehan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang ada.
Prinsip Penilaian
Penilaian Menumbuhkan Sikap Positif
Kurikulum 2013 menekankan tumbuhnya sikap positif dalam diri peserta
didik. Sikap yang ditekankan terutama adalah meningkatkan kreativitas,
kekritisan, kejujuran, kepedulian, dan reflektif (instrospeksi). Karena itulah
penilaian dirancang agar mampu menumbuhkan sikap positif. Proses penilaian
dan instrumen yang digunakan dalam Kurikulum 2013 diharapkan dapat
menumbuhkan sikap positif peserta didik. Dalam rangka menumbuhkan
kreativitas, tugas atau soal menuntut jawaban terbuka atau merangsang beragam
jawaban. Jawaban yang divergen merangsang siswa untuk menumbuhkan
kreativitas. Proses penilaian banyak memberikan kesempatan kepada siswa untuk
melakukan penilaian diri.Penilaian diri berfungsi sebagai sarana refleksi dan
meningkatkan diri. Penilaian diharapkan memberikan balikan yang bermakna
18 Buku Guru Kelas VII SMP/MTs