Page 10 - DOK PTK
P. 10

belajar  siswa  yang  nantinya  akan  mampu  meningkatkan  prestasi

                        belajar siswa.
                         Dalam  konteks  itu,  siswa  perlu  mengerti  apa  makna  belajar,  apa

                         manfaatnya,  dalam  status  apa  mereka  dan  bagaimana  mencapainya.
                         Mereka sadar bahwa apa yang mereka pelajari berguna bagi hidupnya
                         nanti.  Dengan  begitu  mereka  memposisikan  sebagai  diri  sendiri  yang

                         memerlukan  suatu  bekal  untuk  hidupnya  nanti.  Mereka  mempelajari
                         apa yang bermanfaat bagi dirinya dan berupaya menggapainya. Dalam

                         upaya itu, mereka memerlukan guru sebgai pembimbing.
                         Dari  hasil  observasi  awal  peneliti  di  SMP  Negeri  1  Labuhan  Badas  ,

                         guru  masih  menggunakan  pendekatan  konvensional,  metode  ceramah
                         dan  buku  pelajaran  sebagai  andalan.  Hal  ini  menyebabkan  suasana

                         belajar  tidak  hidup  dan  membuat  siswa  jenuh  terhadap  materi
                         pembelajaran dan berakibat pada rendahnya prestasi belajar siswa. Di
                         mana dalam belajar IPA dengan  metode ceramah nilai yang diperoleh

                         siswa  masih  dengan  nilai  rata-rata  65  masih  belum  mencapai  KKM
                         yang  telah  ditetapkan  75.  Hal  ini  terlihat  dari  kemampuan  siswa  di

                         dalam memahami dan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru
                         terhadap materi IPA yang sudah dipelajari siswa.
                        Faktor  lain  yang  juga  dapat  menyebabkan  nilai  siswa  kurang  adalah

                        karena  motivasi  belajar  yang  lemah  atau  menurun.  Hal  itu  dapat
                        dicermati  ketika  guru  menjelaskan  materi  pelajaran  di  kelas.  Siswa

                        masih  banyak  ditemukan  bermain  dan  bercerita  dengan  teman-
                        temannya.  Bahkan  mereka  tidak  ada  yang    bertanya  tentang  materi
                        yang belum jelas. Ada anggapan dari sebagian siswa bahwa kegiatan di

                        kelas  atau  bersekolah  hanyalah  rutinitas  semata  untuk  mencari  nilai
                        sebagai syarat untuk mendapatkan ijazah.

                        Di samping itu, masih banyak guru mengajar hanya untuk memenuhi
                        target kurikulum tanpa menyadari apakah siswa sudah mengerti materi

                        yang  diberikan  atau  belum.  Guru  juga  masih  mengalami  kesulitan
                        untuk mengajar karena metode yang digunakan mungkin tidak cocok.

                        Kenyataan  ini  tidak  dapat  dibiarkan  terus.  Sebagai  guru,  peneliti
                        memiliki rasa tanggung jawab yang besar mencari alternatif solusi guna
                        memperbaikinya.



                                                             2
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15