Page 391 - Bahtera_Sebelum_Nabi_Nuh_Kisah_Menakjubkan_tentang_Misteri_Bencana
P. 391

Dr. Irving Finkel


           menghubungkan akar dasar rkb dengan kata benda rugbu, ‘loteng’
           atau ‘ruang atas’, dan memunculkan kata kerja turunan—seperti
           dalam bahasa Semit—ruggubu, yang berarti ‘memasang rugbu’.
           Ini seperti, dalam bahasa Inggris, seseorang berkata ‘deckify’
           atau ‘loftisise’; istilah-istilah yang tidak ada dalam kamus tetapi
           maknanya jelas.
              Mari kita lanjutkan sedikit lebih jauh dalam hal ini. Dalam
           Gilgamesh, kata kerja parāsu   muncul dua kali dalam bentuk
           aptaras, ‘aku membagi’, satu kali mengacu pada bagian dalam
           perahu Utnapishti. Ini merupakan sebuah gema dari kata kerja
           aprus, ‘aku membagi’, dalam Tablet Bahtera, di mana perbedaan
           antara bagian luar dan bagian dalam merupakan masalah utama:

              Aku membagikan (aprus) satu jari aspal untuk bagian
                 luarnya.
              Aku membagikan (aprus) satu jari aspal untuk bagian
                 dalamnya.

                                                 Tablet Bahtera: 18–19

              Daur ulang yang sembrono dari sebuah teks Babilonia Kuno
           seperti Tablet Bahtera juga dapat menjelaskan keganjilan sehingga
           sisipan-sisipan feminin untuk perahu tidak diberikan dalam
           Gilgamesh: 61–63, meskipun mereka muncul dengan benar dari
           baris 64 dan seterusnya.
              Saya juga menduga bahwa lambang Babilonia Kuno ŠU.ŠI
           yang bermakna ‘jari’ dalam Tablet Bahtera 18–20, yang termasuk
           kabin-kabin, kemudian ditafsirkan sebagai šuši, 60, dan bahwa
           ketiga 60 dalam teks asli menjadi terpisah dari kekentalan aspal.
           Alih-alih lambang itu diduga berkaitan dengan dek-dek dan
           kamar-kamar dan dikembangkan oleh kegiatan numerologis dan
   http://facebook.com/indonesiapustaka  sendiri merupakan sebuah kubus raksasa bersisi tegak. Semacam
           spekulasi kosmologis yang berbeda menjadi urutan 6, 7, dan 9,
           tidak syak lagi diperparah dengan keyakinan bahwa perahu itu


           perkembangan penafsiran Babilonia, yang halus dan penuh
           kiasan, kemudian melebih-lebihkan kapsul waktu Utnapishti
           yang terlalu menggelembung, teks sederhana berusia 1.000




                                         380
   386   387   388   389   390   391   392   393   394   395   396