Page 50 - Bahtera_Sebelum_Nabi_Nuh_Kisah_Menakjubkan_tentang_Misteri_Bencana
P. 50

KATA-KATA DAN MASYARAKAT


            oleh para juru tulisnya. Sebenarnya, memang      ada kode-kode
            kuneiform, tetapi bahasa Sumeria bukan salah satu dari mereka.
            Kini kita sudah memiliki daftar lengkap lambang-lambang, tata
            bahasa yang maju, dan kamus-kamus tebal untuk membantu kita
            membaca bahasa Babilonia kuno, dan sumber-sumber yang sama
            untuk bahasa Sumeria. Dengan kemajuan luar biasa ini yang
            diciptakan oleh generasi-generasi cendekiawan hebat, sekarang
            ini menjadi mungkin untuk membaca Tablet Bahtera dan dengan
            sangat mudah menerjemahkannya ke dalam bahasa Inggris.
               Kebudayaan mulia dari negeri kuno ini merupakan hal yang
            luar biasa, yang andilnya bagi dunia modern sering kali ter-
            abaikan. Setiap anak yang berpikir, misalnya, pada suatu waktu
            pernah bertanya mengapa menit dan jam dibagi menjadi enam
            puluh  bukannya sepuluh yang lebih masuk akal, dan mengapa,
            lebih buruk lagi, lingkaran dibagi menjadi tiga ratus enam
            puluh. Alasannya adalah pilihan bangsa Mesopotamia terhadap
            matematika seksagesimal, yang berkembang bersama permulaan
            pe nulisan dan bertahan tanpa ancaman oleh penghitungan
            desimal. Menghitung dalam enam puluhan diwariskan dari
            bangsa Mesopotamia kepada kita oleh para matematikawan
            Yunani yang berpikiran serius, yang menemukan Babilonia dan
            catatan-catatannya yang sepenuhnya seksagesimal dan masih
            hidup pada akhir milenium pertama SM, melihat potensinya
            dan dengan cepat mendaur ulangnya; hasilnya kini dirayakan di
            pergelangan tangan semua orang. Tempat Mesopotamia dalam
            peran kehormatan arkeolog akan selalu tinggi: dari dalam tanah
            sudah bermunculan roda dan tembikar, kota-kota dan istana-
            istana, kuningan dan emas, karya seni dan ukiran. Namun
            penulisan mengubah segalanya.
               Sejak masa-masa paling awal, tepat sebelum 3000 SM, bangsa
   http://facebook.com/indonesiapustaka  menetap di sana. Beberapa pendatang baru berbahasa Akkadia
            nomaden datang untuk menetap di Mesopotamia, tertarik oleh
            kemakmuran dan membaur secara damai menjadi populasi yang

            bentuk awal, yang, dalam bentuk bahasa Assyria dan Babilonia,
            akan ber dampingan dengan bahasa Sumeria selama lebih dari satu
            milenium hingga bahasa Sumeria memudar menjadi sebuah bahasa




                                           39
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55