Page 53 - Bahtera_Sebelum_Nabi_Nuh_Kisah_Menakjubkan_tentang_Misteri_Bencana
P. 53

Dr. Irving Finkel


              Kita dapat yakin bahwa sejak masa yang sangat jauh, narasi-
           narasi favorit tentang dewa-dewa dan manusia disampaikan
           secara lisan, tetapi setelah 2000 SM karya-karya semacam
           itu semakin meningkat dalam bentuk tulisan. Seiring bahasa
           Sumeria kuno menjadi kabur atau tidak jelas, banyak teks klasik
           diterjemahkan kata per kata ke dalam bahasa Akkadia dengan
           bantuan teks-teks leksikal. Versi bilingual atau dwibahasa dari
           kidung-kidung, mantra-mantra, dan kisah-kisah membuat para
           cendekiawan kuno paling berbakat dalam kenyamanan akademi
           mereka melakukan penelitian tata bahasa yang rumit di mana
           bahasa Sumeria dan Akkadia yang tidak terkait secara linguistik
           di per bandingkan secara analitis. Beberapa teks paling membuka
           pikiran adalah latihan-latihan sekolah berbentuk bundar dari
           masa Babilonia kuno, yang membuka wawasan tentang kurikulum
           yang dirancang untuk menanamkan keberaksaraan kuneiform dan
           kemampuan matematika praktis, yang sekaligus memberi kita
           pandangan tentang murid-murid yang tidak terikat dan bebas
           dalam menggunakan tongkat untuk menulis.
              Arsip-arsip keluarga pedagang atau bankir sering kali ter sebar
           ke mana-mana karena adanya penggalian ‘tidak resmi’ pada abad
           ke-19, tetapi dengan bekerja sama, para cendekiawan sekarang
           ini dapat menyusun kembali rincian yang mengagumkan tentang
           pernikahan, kelahiran, kematian, dan harga barang-barang di
           pasar. Para pencatat pembukuan itu akan sangat tercengang
           jika mereka tahu apa yang kita pelajari hari ini. Pada milenium
           pertama kita bahkan memiliki, yang paling mengagumkan di
           antara semuanya, perpustakaan kuneiform, di mana penyimpanan
           secara teratur oleh para pustakawan sejati berarti bahwa tablet-
           tablet itu disusun tegak lurus dalam ceruk-ceruk sesuai sistem
           klasifikasinya. Seiring bahasa maupun aksara Babilonia mulai
   http://facebook.com/indonesiapustaka  meng hasilkan literatur yang semakin rumit dalam bentuk baji
           meredup di beberapa kawasan pada akhir milenium pertama
           SM, disiplin-disiplin ilmu seperti astrologi dan astronomi

           tradisional.
              Tablet-tablet kuneiform yang sangat berharga bagi kita
           sekarang biasanya tadinya hanya teronggok sebagai barang antik




                                          42
   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58