Page 54 - Bahtera_Sebelum_Nabi_Nuh_Kisah_Menakjubkan_tentang_Misteri_Bencana
P. 54
KATA-KATA DAN MASYARAKAT
atau didaur ulang sebagai bahan bangunan; jarang sekali yang
ditemukan terbungkus rapi dengan tingkat kerusakan yang masih
dapat terbaca yang menguntungkan arkeolog. Tablet secara
umum menjadi semakin banyak ditemukan seiring berjalannya
waktu, tetapi penilaian yang bersifat kajian Assyria kuno terkait
penyebaran atau kelangkaannya jarang signifikan; data biasanya
tidak mencerminkan apa pun selain kelestarian yang kebetulan.
Perpustakaan kuneiform paling terkenal adalah milik
Assurbanipal (668–627 SM), raja besar terakhir Assyria, yang
berpikiran ilmiah. Pustakawan kerajaan itu selalu berburu tablet
baru maupun lama untuk mengisi Perpustakaan Kerajaannya
yang paling maju di Nineveh; rencananya adalah mengumpulkan
seluruh sumber warisan. Koleksinya, yang sekarang menjadi
kebanggaan dan kegembiraan bagi koleksi tablet British Museum,
merupakan salah satu keajaiban yang sesungguhnya dari zaman
kuno (jauh melampaui taman-taman atau mercusuar-mercusuar),
dan kita masih bisa membaca perintah tertulis dari Assurbanipal
kepada agen-agen ‘kesusasteraan’ tertentu yang diutus ke selatan
menuju Babolonia untuk meminjam, mencuri, atau menyita
begitu saja apa saja yang menarik yang belum ada di rak koleksi
kerajaan:
Perintah raja kepada Shadunu: Aku baik-baik saja—semoga
hatimu tenang!
Pada hari kau membaca tabletku (ini), tangkap Shumaya
putra Shuma-ukin, Bel-etir, saudara laki-lakinya, Aplaya,
putra Arkat-ili dan para cendekiawan dari Borsippa yang kau
tahu dan ambil tablet apa pun yang ada di rumah mereka,
dan tablet apa pun yang tersimpan di kuil Ezida; tablet-tablet
(termasuk): untuk azimat raja; untuk menyucikan sungai-
http://facebook.com/indonesiapustaka Mancur; azimat yang berhubungan dengan sungai-sungai dari
sungai untuk Nisannu [bulan I]; azimat untuk sungai-sungai
pada bulan Tashritu [bulan VII]; untuk (ritual) Rumah-Air-
keputusan Matahari; empat azimat untuk kepala tempat
tidur raja; Senjata Sedar untuk kepala tempat tidur raja dan
kaki tempat tidur raja; mantra ‘Semoga Ea dan Asalluhi
43

