Page 12 - Sinar Tani Edisi 4025
P. 12

12                         Edisi 7 - 13 Februari 2024  |  No. 4025 Tahun LIV                                A gri w a c ana









           Bermitra,

           Kiat Swasta Berbisnis                Memed
                                                   Oleh:
           di Bidang Pertanian                 Gunawan

                 ecuali untuk hal yang sangat strategis dan
                 menentukan nasib rakyat, bisnis memang
                 urusannya swasta, bukan pemerintah.
         KPeme rintah hanya berperan membangun
           sarana, fasilitasi dan aturan agar bisnis berkeadilan.
           Jika usaha belum menarik buat swasta, misalnya
           karena berupa usaha rintisan dan belum meng-
           untungkan, pemerintah memulainya. Itulah
           yang dilakukan semua negara di dunia. Semua
           negara di dunia berlomba menyediakan sarana,
           kebijakan dan kemudahan agar investasi datang
           ditanam.
              Dan kiat berbisnis di bidang pertanian
           adalah  bermitra.  Apalagi  petani kita  berskala
           kecil. Perkebunan kelapa sawit yang dirancang
           pemerintah pada awal tahun 70-an merupakan
           kerjasama usaha swasta pengolahan dengan
           petani, plasma-inti yang fenomenal, berhasil dan             Tantangan Mewujudkan
           menjadi model yang ditiru negara lain.
              Maka ketika PT WPI (Wilmar Padi Indonesia)
           yang bergerak di pengolahan beras membangun                      Kemandirian Petani
           kerjasama dengan petani padi di berbagai daerah,
           dampaknya terhadap pengembangan ekonomi
           berbasis padi  sangat  signifikan.  Modelnya  tidak                       Oleh: Ardiani Agustina Rahmawati, S.Pt, M.Si
           jauh dari Agrosolution dan Program Makmur
           yang merupakan pilot project yang dibangun oleh         elang seratus tahun Indonesia Emas 2045     Terbiasa Menerima Bantuan Fisik
           pemerintah dengan melibatkan perusahaan-                tantangan besar pembangunan pertanian       Pani  peternak   selalu  diposisikan  seolah
           perusahaan BUMN.                                        termasuk peternakan dan kesehatan        mengharapkan bantuan fisik, menengadah  tangan
              Muara  Telang, Kecamatan Banyuasin adalah            hewan ialah semakin meningkatnya         ketimbang bantuan yang bersifat pemberdayaan
           wilayah potensial pengembangan padi di                  petani dan peternak gurem seperti Hasil   non fisik. Karena itu perlu ditegaskan perubahan
           lahan rawa pasang surut yang menghadapi  JSensus Pertanian tahun 2023. Selama                    perencanaan yang bertumpu pada perencanaan
           kendala  besar   dalam   penyediaan   sarana    sepuluh tahun terakhir (2013-2023) petani gurem   topdown menjadi perencanaan partisipatory/dari
           produksi, transportasi dan pasar. Semuanya      telah  meningkat 14,12 juta Rumah Tangga menjadi   bawah (bottom up).
           teratasi ketika PT WPI membangun kerjasama      16,89 juta Rumah Tangga atau meningkat 15,64        Dengan    perencanaan   bottom    up   akan
           dengan petani padi. Petani memperoleh sarana    persen.                                          diketahui apa yang  dibutuhkan petani peternak di
           produksi yang diperlukan dan kemudahan             Petani gurem yang memiliki lahan kurang       lapangan.  Disinilah  perencana melihat pentingnya
           untuk menjual hasilnya, dan PT WPI mendapat     dari 0,5 ha terbelit dalam perangkap kemiskinan   meningkatkan  kapasitas  berpikir peternak  untuk
           pasokan gabah untuk diolah. Pabrik pengolahan   struktural. Dapat dipastikan mereka tidak mampu   berpikir sendiri apa yang diperlukan dalam
           dibangun berdekatan dengan pusat produksi       menghidupi kebutuhan keluarga.                   mengelola  usahanya secara swadaya.
           dan   kesepakatan   harga   dan    komitmen
           masing-masing pihak dibangun agar saling           Tantangan Luar Biasa                             reformasi Birokrasi
           menguntungkan dan saling membesarkan.              Apa arti meningkatnya guremisasi? Berarti        Menuju tahun emas 2045, sudah selayaknya
              Kerjasama PT WPI juga sudah berkembang       tantangan luar biasa bagi para perencana, karena     dipikirkan perubahan pendanaan APBN baik
           di beberapa daerah sentra produksi padi yaitu   tahun  2045 Indonesia diharapkan sudah menjadi   melalui dana dekonsentrasi, tugas pembantuan
           di Jawa Timur, Banten, Lampung, Sumatera        negara berpendapatan menengah atas. Saat itu     dan dana alokasi khusus yang bersifat bantuan
           Selatan dan Sumatera Utara, yang menetapkan     diperkirakan 70 persen desa sudah menjadi kota   fisik menjadi bantuan non fisik seperti bimbingan
           target luas areal kerjasama 20 ribu ha. Petani   dan Indonesia berada di akhir menikmati bonus   teknis, fasilitasi akses pembiayaan, fasilitasi
           mendapatkan    sarana   produksi   berkualitas,     demografi.                                   pemasaran, fasilitasi peningkatan usaha mikro
           program asuransi dan harga sesuai pasar dengan     Dengan kondisi ini, pelaku sektor pertanian   kecil menjadi menengah, serta fasilitasi penguatan
           standar kualitas yang ditetapkan.               termasuk subsektor peternakan dan kesehatan      kelembagaan.
              Banyak komoditas yang memerlukan model       hewan   dituntut  menyesuaikan    diri  dengan      Sehingga dana APBN yang tadinya bersifat
           pengembangan     kemitraan   dan   kerjasama    perkembangan keadaan.                            bantuan fisik dapat dialihkan untuk membangun
           semacam ini. Perusahaan pengolahan/pemasar-        Sudah selayaknya petani gurem berubah menjadi   infrastruktur yang dibutuhkan publik.
           an tidak mungkin akan berkembang sendiri        petani peternak dengan usaha yang mandiri, maju     Mewujudkan keadaan ideal tersebut bukan
           tanpa dukungan petani dan juga sebaliknya.      dan modern. Transformasi perekononian nasional   tanpa tantangan, banyak upaya berbagai pihak
              Saat ini upaya yang mengarah monopoli        disebutkan dalam Rencana Pembangunan Jangka      yang mencoba  menghadang. Pihak ini sudah
           sudah dibuang jauh-jauh karena bisnis tidak     Panjang Nasional (RPJPN 2025-2045) dirumuskan    terbiasa dengan keadaan yang menguntungkan
           akan berkembang menjadi besar jika mematikan    8 Agenda Utama Pembangunan Nasional dengan       mereka (zona nyaman).
           mitra produsen maupun konsumen. Hanya           17 Arah Pembangunan melalui 45 Indikator Utama      Namun dengan upaya yang baik, didukung
           pola kerjasama yang  berkeadilan, saling meng­  Pembangunan. Waktu itu tingkat kemiskinan        petani peternak yang sudah bosan dengan
           untungkan bisa berlanjut dalam jangka panjang.   sudah bisa ditekan 0 persen sebagai jembatan    berbagai  kegiatan yang selama ini tidak berhasil
              Pemerintah    hanya    berperan    dalam     menuju Indonesia Emas.                           dan tidak berkelanjutan, maka upaya ini perlahan
           memasilitasi sarana dan kebijakan sehingga                                                       akan terlaksana.
           kerjasama    ini   menguntungkan      secara       Perubahan Pola Pikir                             Kuncinya adalah reformasi birokrasi yang
           proporsional semua pihak, termasuk konsumen.       Seiring kondisi yang memerlukan perubahan     dijalankan terus menerus dari reformasi birokratik
           Dengan semakin tingginya kesulitan untuk        dan transformasi, baik perencana dan perumus     general   dan   reformasi   birokrasi  tematik.
           mendapatkan lahan, masalah ketenagakerjaan,     kebijakan  merubah pola pikir, menyesuaikan      Reformasi general khususnya  berkaitan dengan
           kesenjangan dan manajemen secara umum,          tuntutan   kebijaksanaan    yang    mengarah     pelayanan publik dan kinerja pelaksanaan
           kerjasama    antara    perusahaan    dengan     kepada pemerintahan yang lebih baik dengan       anggaran. Reformasi birokrasi tematik yang
           masyarakat petani semakin menjadi pilihan.      mengarahkan    timbulnya   keswadayaan    dan    terkait pengentasan kemiskinan, digitalisasi
              Integrasi vertikal dari hulu ke hilir seperti masa   kemandirian petani peternak.             pemerintahan,    stunting   dan   peningkatan
           kolonial digantikan oleh integrasi horizontal, dan   Sebagai  seorang  perencana,   diperlukan   investasi.
           peran aktif pemerintah dalam kegiatan teknis    per ubahan  pola  pikir  dalam   kebijaksanaan       Dengan adanya perubahan pola pikir, maka
           digantikan oleh peran swasta.                   penganggaran. Dari yang tadinya APBN untuk       saat itu perencana dilakukan bersama petani yang
              Tinggal bagaimana menjaga agar tidak ada     pembangunan terutama fisik, menjadi hanya        telah sejahtera.
           pihak yang mencederai  kesepakatan. Karena      memfasilitasi kegiatan pembangunan atau menjadi                 Fungsional Perencana Ahli Muda
           sekali kesepakatan ini dicederai, trust hancur.   faktor pengungkit. Sedangkan kegiatan pem-            Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan,
           Patah arang.                                    bangunan dilakukan sendiri oleh petani peternak.                                     Kementan
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17