Page 146 - Gagasan Inovasi Pendidikan Volume 1
P. 146
Inspiring Lecturer Paragon
Pembelajaran Berdasarkan Pengalaman
dengan Aktivitas hands-on
Nefy Puteri Novani
Universitas Andalas
Experiential learning telah digunakan secara luas dan populer
dalam pendidikan (Bradford, 2019; Hoover & Whitehead, 1975).
Kolbo (1984) mencatat bahwa teori experiential learning
memberikan aspek yang berbeda dari proses belajar dan berbeda dari
teori perilaku belajar. Kolb (1984) menjelaskan bahwa perspektif
belajar dipandang sebagai eksperimental. Menurut Kolb (1984) teori
experiential learning dipandang sebagai perspektif pembelajaran
holistik integratif yang menggabungkan persepsi, kognisi,
pengalaman, serta perilaku. [1]
Kolbs (1984) lebih lanjut menjelaskan bahwa pembelajaran
terjadi dalam model siklus empat bagian, termasuk di dalamnya
pengalaman konkret, observasi reflektif, konseptualisasi abstrak dan
eksperimen aktif guna menguji implikasi dari konsep [2]. Keempat
tahapan experiential learning inilah yang memberikan pengalaman
belajar kepada siswa/mahasiswa meliputi pengalaman menyelidiki,
pengalaman memecahkan masalah, dan refleksi ke dalam. Dalam
studi lain, (Kolb, & Kolb, 2005) mencatat bahwa teori experiential
learning terdiri dari enam asumsi. Misalnya, (a) pembelajaran adalah
sebuah proses, dan bukan hasil, (b) semua peserta didik belajar
kembali, (c) pembelajaran melibatkan resolusi konflik, (d)
pembelajaran dianggap sebagai proses holistik, (d) belajar adalah
134

