Page 241 - My FlipBook
P. 241
Isu-Isu Keummatan, Kebangsaan, dan Kemanusiaan Universal
1) Takfîr muthlaq : mengkafirkan secara general, tanpa menyebut personal
tertentu, atas suatu perkataan, perbuatan, maupun keyakinannya yang
bertentangan dengan pokok ajaran Islam dan membatalkannya.
2) Takfîr mu’ayyan: mengkafirkan seorang muslim tertentu secara
personal. Ini harus beradasarkan pada hujjah yang jelas, terpenuhinya
persyaratan takfir, dan ketiadaan penghalang pengkafirannya. 122
C. Geneologi Takfîr: Klasik dan Manifestasi Kontemporer
Para ulama menisbatkan sikap ekstrim dalam beragama kepada
sekte Khawarij dalam Islam. Mereka memisahkan diri dan memberontak
secara demonstratif terhadap Khalifah Ali bin Abi Thalib, setelah beliau
menerima tahkim (arbitrase) dalam perselisihannya dengan Mu’awiyah
Ibnu Abi Sufyan pada peristiwa Siffin tahun 37 H. Sekter Khawarij
berpandangan bahwa tahkim tersebut dapat membawa kepada kekafiran.
Sesaat setelah arbitrase mereka keluar memisahkan diri dari Khalifah ali
bin Abi Thalib dan bermarkas di sebuah desa bernama “Harura’” di
wilayah Irak. Bersebab itu pula mereka dikenal pula sebagai sekte “Al-
Haruriyah”.
Sebagian ahli lainnya berpendapat, sekte Khawarij merupakan
sekte tersendiri dalam Islam, dan bukan lahir seketika setelah peristiwa
Shiffin maupun tahkim. Peristiwa ini hanyalah momentum yang
dimanfaatkan oleh para Mutatharrif (ekstrimis) dan pemimpin Khawarij
untuk mendeklarasikan eksistensinya. 123 Misalnya,Al-Imam Abu Bakr
122 Abd al-Majid al-Masy’abi, Manhaj Ibn Taymiyah fi Mas’alat al-Takfir (Riyadl : Maktabah
Adlwa’ al-Salaf, 1418 H), jilid I, hlm. 193-204
123 Tim Riset Majelis Tinggi Urusan Islam Mesir, Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di dunia Islam,
Terj. Masturi Irham, dkk. (Jakarta : Pustaka Al-Kautsar, 2015), hlm. 331-332
229