Page 242 - My FlipBook
P. 242
Bagian Ketiga
Muhammad bin Husain al-Ajuri (wafat tahun 360 H), dalam karyanya,
Kitab Al-Syari’ah, menegaskan bahwa Khawarij merupakan kelompok
yang buruk, durhaka kepada Allah dan RasulNya, meskipun mereka
menunaikan shalat, puasa, dan bersungguh-sungguh dalam beribadah.
Semua itu tidak bermanfaat bagi mereka. Meskipun mereka demonstarif
dalam melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar, namun juga tak
bermanfaat. Sebab mereka adalah sekelompok orang yang mentakwil Al-
Qur’an sesuka hawa nafsu, dan memalsukan kebenaran kepada kaum
muslimin... Khawarij dan siapapun yang mengikuti madzhab ini
merupakan orang-orang yang bersikeras dalam hawa nafsu, mereka
mewarisi madzhab ini sejak dahulu hingga sekarang. Mereka adalah
kelompok yang suka melakukan pemberontakan kepada para imam dan
pemerintah yang sah, serta menghalalkan darah (pembunuhan) kaum
124
muslimin.
Teologi kekerasan dan serba-absolut ini menjerumuskan sekte
Khawarij kepada sikap memberontak dan membuat kekacauan di Madinah
atas nama menegakkan kebenaran (amar ma’ruf-nahi munkar), yang
berakhir dengan pembunuhan Khalifah Utsman bin Affan. Selanjutnya
mereka memberontak kepada Khalifah Ali bin Abi Thalib dan tidak
menerima keputusannya menerima arbitrase (tahkim), kemudian membuat
slogan “tidak ada hukum selain hukum Allah,” yang direspon oleh sang
Khalifah dengan pernyataannya yang terkenal, “ucapan kalimat yang haq
124 Al-Imam al-Muhaddits Abu Bakr Muhammad bin Husain al-Ajuri, Kitab Al-Syari’ah, Tahqiq :
Abdullah bin Umar al-Dumayji (Riyadl : Dar Al-Wathan, 1418 H), hlm. 325-326
230