Page 245 - My FlipBook
P. 245
Isu-Isu Keummatan, Kebangsaan, dan Kemanusiaan Universal
dalam perkara hukum dan sikap mereka terhadap kelompok
130
lain, seperti Jama’ahTakfir wa al-Hijrah.
2. Kelompok yang secara ideologis berafiliasi kepada, atau
setidaknya menampakkan beberapa pokok keyakinan dan
karakter-karakter dasar Khawarij, namun tidak cukup syarat
untuk mendudukkan mereka sebagai firqah Khawarij secara
total. Contohnya, Jama’ah al-Tawaqquf wa al-Tabayyun, 131
dan sejenisnya.
130 Jamaah ini tumbuh berawal dari penjara-penjara Mesir pasca penangkapan terhadap orang-orang
yang dituduh membangkang terhadap pemerintah tahun 1965 M, di mana tidak berselang lama
setelah itu Sayyid Quthb dan rekan-rekannya dihukum mati atas perintah penguasa Mesir di
zamannya, Jamal Abdun Nashir.
Kaum muslimin yang teguh beragama dan terciduk oleh pemerintah mengalami berbagai bentuk
penderitaan dan penyiksaan di dalam penjara, tidak sedikit dari mereka gugur karena beratnya
siksaan, di iklim yang sarat dengan teror dan penindasan seperti ini lahir pemikiran takfir dan ia
pun mendapatkan respon dari sebagian kalangan.
Pada tahun 1967 M, pihak militer menuntut semua da’i dan kaum muslimin yang dipenjara supaya
mereka mendukung penguasa Jamal Abdun Nashir, maka mereka terbagi menjadi tiga kelompok;
Pertama, kelompok yang bersegera mendukung penguasa dengan harapan pembebasan dan
kembali meraih pekerjaan mereka sebelumnya, mereka pun berani berbicara mengatasnamakan
para da’i yang lainnya; Kedua, kelompok mayoritas dari para da’i yang dipenjara, mereka diam
tidak menentang dan tidak mendukung, pertimbangan mereka adalah bahwa mereka dalam
keadaan terpaksa; dan, ketiga: Kelompok anak muda penuh semangat, mereka menolak
mendukung dan memproklamirkan bahwa pemimpin negara adalah kafir berikut aturannya, lebih
dari itu dalam pandangan kelompok ini, siapa yang mendukung penguasa maka mereka adalah
orang-orang murtad dari Islam dan siapa yang tidak mengkafirkan mereka maka mereka kafir.
(Lebih lanjut lihat, Mani’ bin Hammad al-Juhani, al-Mausu’ah al-Muyassarah fi al-Adyan wa al-
Madhahib wa al-Ahzab al-Mu’ashirah (Riyadl: WAMY, 1420 H), Jilid I, hlm. 333-340)
131 Secara spesifik, kelompok ini tidak menyebut diri dengan nama kelompok/jama’ah tertentu.
Namun secara praktis merepresentasikan sebagian keyakinan firqah Khawarij. Di antaranya,
mereka menyatakan tawaqquf (tidak bersikap) terhadap status keislaman, kekufuran, atau wala’
dan bara’ah dari seseorang , yang belum diyakini sebagai kelompok mereka. (Lebih lanjut lihat,
Nashir bin ‘Abd al-Karim al-‘Aql, Al-Khawarij : Manahijuhum...hlm. 97-98)
233