Page 298 - My FlipBook
P. 298
Bagian Ketiga
tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi
186
neraca itu.
Karena itu, para Rasul diutus untuk menegakkan keadilan itu :
“Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa
bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al Kitab
dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan” (QS
Al-Hadid/57:25). Berkata mesti adil, “Dan apabila kamu berkata, maka
hendaklah kamu berlaku adil, kendatipun ia adalah kerabatmu” (QS Al-
An’am/6:152). Mengadili mesti adil, “(Allah memerintahkan) apabila
menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil
(QS Al-Nisa’/4:58). Menegakkan keadilan tanpa pandang bulu, “Wahai
orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak
keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau
ibu bapa dan kaum kerabatmu.” (QS Al-Nisa’/4:135). Lawan keadilan ialah
kezaliman, karenanya ia diharamkan oleh Allah SWT, bukan saja atas
makhluq, bahkan atas diriNya sendiri, “Wahai hamba-hambaKu, sungguh
Aku telah haramkan kezaliman itu atas DiriKu sendiri, dan Aku jadikan ia
haram di antara kalian maka, janganlah kalian saling menzalimi.” 187 Dalam
konteks ini, mujaddid besar Ibnu Taymiyah mengatakan,”Ketika para
pengikut Nabi-nabi adalah orang-orang yang berilmu dan menegakkan
keadilan, maka sudah barang tentu perkataan umat Islam dan siapa saja yang
comitted terhadap sunnah bersendikan ilmu dan keadilan, ketika mereka
berinteraksi dengan orang-orang kafir dan pelaku bid’ah. Karenanya, lanjut
Ibnu Taymiyah, Rasulullah bersabda, “ada tiga jenis qadli; dua qadli di
186 QS Ar-Rahman : 7-9
187 HR Muslim
286