Page 445 - My FlipBook
P. 445
Tantangan Pemikiran dan Ideologi Klasik & Kontemporer
mu’amalat dunyawiyah (pengelolaan dunia dan pembinaan masyarakat)
berdasarkan ajaran Agama serta menjadikan semua kegiatan dalam
bidang ini sebagai ibadah kepada Allah SWT.
Pada tahun 1969, KH Ahmad Azhar Basyir, MA menyampaikan kuliah
tentang Muhammadiyah di Akademi Kateketik Katolik Yogyakarta. Kuliah yang
beliau paparkan di hadapan Jamaat Katolik ditulis dalam sebuah buku kecil
bertajuk “Misi Muhammadjah Sebagai Gerakan Islam”. Pada halaman 5-6 beliau
menjelaskan (nukilan sesuai dengan tulisan aslinya) : “Mengapa Muhammadijah
bekerdja untuk menjebar luaskan adjaran2 Islam jang bersumber kepada Al-
Qur’an dan Sunnah Rasul?. Djawabnya : Karena Muhammadijah jakin sejakin-
jakinnja, bahwa agama Islam merupakan mata rantai jang terachir dari rentetan
agama Allah jang dibawakan oleh para Rasul Allah jang terdahulu dan benar2
merupakan suatu agama jang sanggup diudji. Agama jang terbuka untuk
dihadapkan kepada siapapun djuga, Agama jang memberikan kepada umat
manusia, hak untuk mempertimbangkan sendiri setjara bebas pilihan sikap
hidupnja, setelah kepadanja dihadapkan tawaran2 kebenaran jang dibawakan oleh
Al-Qur’an. Agama jang menempatkan manusia jang beridentitas. Agama jang
menghormati sepenuhnya hak2 asasi manusia.Agama jang memberikan pintu
pemetjahan bagi problim2 kehidupan setjara menjeluruh.”
Lebih lanjut, pada halaman 7-9, setelah menyebutkan ayat berikut ini,
م
م
م
م
مم
م
م مم
َّ
،يهار بإ ب ان يَّ صو امو كيم لإ ان يحومأ يذلاو احون ب ىَّ صو ام م نيدلا نم ،ل كم ل عرش
ل
م م
م م
م ْ مْم ْ
م
مْ م مم
م
م ْ
ْ م
م
م
م
م م
م
م
م م
م بِتيُ َّ للَّا يم لإ ،ه وعدت ام ينك م رشمْ لا ىم لع بَرك يف اوقرف ت ت م لَو نيدلا اوميقمأ نمأ ىسيعو ىسومو
مْم
ْ
م
ل ْم
م م ْ
لَّممم
ْ ْ ل
م مل
ل
م م م لم
ل
ل
م م
م
م
م م
م م
بيني نم يم لإ يده يو َاشي نم يم لإ
م
ل ل ْ م ْ
ْمم ل م ْ م ْ
“Allah telah mengatur agama bagi kamu, sebagaimana jang
diwasiatkan kepada Nuh dan diwahjukan kepada engkau (Muhammad),
serta telah diwasiatkan pula kepada Ibrahim, Musa dan Isa, jaitu
:hendaklah kamu tegakkan agama, dan djanganlah kamu bertjerai-berai
dalam beragama; kaum jang mensekutukan Allah (berkejakinan Tuhan
berbilang) amat berat menerima seruan kebenaran jang engkau adjakkan
kepada mereka (untuk men-Esakan Allah setjara mutlak); Allah memilih
siapa jang dikehendakinja dan memberi petundjuk kepada siapa sadja jang
mau kembali kepadaNja.’
433