Page 440 - My FlipBook
P. 440

Bagian Kempat



            eksistensi antar pemeluk agama-agama, tentunya yang bersangkutan tidak masuk
            dalam apa yang penulis jelaskan.

                  Muhammadiyah,  dikenal  sebagai  organisasi  modernis  yang  kokoh
            mempertahankan  akidah  dan  konsep  keimanannya  serta  tidak  mudah  bersikap
            kompromis  dalam  perkara-perkara  fundamental  keagamaan,  tentunya  telah
            memiliki pijakan-pijakan teologis dan ideologis yang tersebar dalam dokumen-
            dokumen resmi seperti Mukaddimah Anggaran Dasar beserta syarahnya, Matan
            Keyakinan  dan  Cita-cita  Hidup  (MKCH),  Jati  Diri  dan  Kepribadian
            Muhammadiyah,       Keputusan     Tarjih,   Khittah    (langkah)    Perjuangan
            Muhammadiyah, Pedoman Hidup Islam (PHI) dan lain-lain, yang kesemua itu
            tentunya telah mendarah daging dalam alam pikiran, prilaku dan tindakan seluruh
            warga  Muhammadiyah,  yang  secara  sistematis  membentuk  pandangan  hidup
            Islam  (wordview)dalam  paham  Muhammadiyah.  Beberapa  waktu  yang  lalu,
            Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui Majelis Pendidikan Kader tingkat pusat
            telah berupaya menyatukan semua sumber otentik Muhammadiyah dan dijadikan
            satu kesatuan yang utuh yang diberi nama “Manhaj Gerakan Muhammadiyah :
            Ideologi,  Khittah,  dan  Langkah”.  Karenanya  penting  bagi  kita  untuk  merujuk
            kepada“apa  kata”  sumber-sumber  otentik  tersebut  tentang  wacana  pluralism
            agama  agar  “sanad”  (transmisi)  ke-Muhammadiyahan  kita  “muttashil”
            (tersambung) dengan ajaran dan paham Muhammadiyah itu sendiri, tidak malah
            sebaliknya  menjadi  “munqathi”  (terputus),  apalagi  kemudian  “kesasar”  lalu
            “hilang”, na’udzubillah!.

                  Sejak  semula,  Muhammadiyah  secara  bulat  hati,  lisan  dan  perbuatan
            menyatakan Islam sebagai satu-satunya agama yang benar. Ikrar keyakinan ini
            terpatri  sejak  awal  kelahiran  Muhammadiyah,  tertulis  jelas  setelah  surat  Al-
            Fatihah dalam naskah Mukaddimah AD berikut ini :
                                         م
                                                                            م

                                                                                   م
                                                              م م
                                                                              م
                                                                    م م
                                  م َّ
                                                 َّ
                            لَ        وسرو اًّ يبن ،لسو  يم لع الل ىلص دمح م بِو .انير ملاسلباو .بار  َّ للَّبا تيضر م
                                                                 م
                                                                         ًّ
                                                      َّ ل

                                  م
                                                                                ل
                                                                   ْ
                                    م م م ْ م ل
                                                  م
                                                                       م م
                             ل مم
                                                       م م
                         "Saya ridla: Ber-Tuhan kepada ALLAH, ber-Agama kepada ISLAM
                  dan  ber-Nabi  kepada  MUHAMMAD  RASULULLAH  Shalallahu  'alaihi
                  wassalam ". AMMA BAD'U, bahwa sesungguhnya ke-Tuhanan itu adalah
                  hak Allah semata-mata.Ber-Tuhan dan ber'ibadah serta tunduk dan tha'at
                  kepada  Allah  adalah  satu-satunyaketentuan  yang  wajib  atas  tiap-tiap
                  makhluk, terutama manusia.”
            428
   435   436   437   438   439   440   441   442   443   444   445