Page 435 - My FlipBook
P. 435
Tantangan Pemikiran dan Ideologi Klasik & Kontemporer
Islam misalnya, hanyalah pada skala prioritas dalam meletakkan rumusan dan
pengalaman iman terhadap Tuhan yang sama. 359
Pada bagian lain dari bukunya "Islam Pluralis", Budhy Munawar-Rachman
menegaskan bahwa pluralism theology atau teologi pluralis adalah melihat
agama-agama lain dibanding dengan agama sendiri dalam rumusan: “Other
religions are equally valid ways to the same truth” [Agama-Agama lain adalah
merupakan jalan yang sama benar menuju Kebenaran Yang Sama](John Hick),
“Other religions speak of different but equally valid truth” (John B. Cobb Jr.)
atau “Each religion expresses an important part of the truth [Setiap agama
360
mengekspresikan bagian penting dari kebenaran] (Raimundo Panikkar).
Gagasan pluralis lainnya dapat dicermati pada tulisan Ulil Abshar Abdalla
bertajuk “Menyegarkan Kembali Pemikiran Islam”. Menurutnya, semua agama
adalah benar sesuai dengan kadar penghayatan pemeluk agama dalam menempuh
jalan religiusitas tersebut, apapun agamanya. 361 Munir Mulkhan pada bukunya
berjudul, “Kesalehan Multikultural, Ber-Islam Secara Autentik-Kontekstual di
Aras Peradaban Global”menegaskan kesamaan Tuhan-Tuhan bagi pemeluk
362
semua agama. Sebagai solusi teologis atas pertikaian dan konflik antar-umat
manusia, Mulkhan menyatakan perlunya mendekonstruksi konsep
363
berketuhanan. Lebih tegas lagi, Sukidi menyatakan pandangannya tentang
ragam kebenaran dalam Agama-Agama, dan bersebabnya semua agama adalah
364
benar.
Dalam upayanya untuk menemukan titik temu agama-agama, Sukidi
menyodorkan argumentasi dengan paradigma dan metodologi berpikir para teolog
liberal Kristen. Menurutnya, menjadi muslim pluralis, mutlak untuk
menerjemahkan iman yang mengakui kebenaran dan keselamatan agama-agama
359 Budhy Munawar-Rachman, Islam Pluralis Wacana Kesetaraan Kaum Beriman (Jakarta:
Paramadina, 2001), Cet. I, hal. 48-49
360 Budhy Munawar-Rachman, Islam Pluralis...., hal. 51; lihat juga, Adian Husaini, Pluralisme,
Kafir dan Toleransi Catatan Untuk Budhy Munawar-Rachman, http://www.insistnet.com/
currentdiscourse4-3.htm)
361 Ulil Abshar Abdalla, Menyegarkan Kembali Pemikiran Islam, dalam Kompas, edisi Senin, 18
Nopember 2002
362 Abdul Munir Mulkhan, Kesalehan Multikultural, Ber-Islam Secara Autentik-Kontekstual di
Aras Peradaban Global [Jakarta : PSAP, 2005], hal. 182-183)
363 Ibid.hal. 188-189
364 Jawa Pos, edisi 11 Januari 2004. Lihat, Adian Husaini, Liberalisasi Islam di Indonesia, hal. 16-
17)
423