Page 496 - My FlipBook
P. 496

Bagian Kempat



            Indonesia banyak terpengaruh bahasa Arab. Tidak banyak yang menyadari bahwa kata
            “hak” sebenarnya adalah kata yang berasal dari bahasa Arab “haq” yang berarti benar atau
            kebenaran. Jadi makna sesungguhnya dari hak atau “rights” itu adalah yang benar atau
            kebenaran. Berbeda dengan “truth” yang juga berarti kebenaran, “rights” adalah benar
            dalam arti proporsional dan adil, menempatkan sesuatu pada tempatnya secara beradab.
            Ketika seorang anak nakal menaruh kakinya di atas meja maka akan dikomentari “that is
            not right”, “nggak benar seperti itu”. Ketika seorang gadis berdandan dengan rapi cantik
            dan pas tidak berlebihan maka akan disebut “it is just right”, yang artinya pas, tepat,
            proporsional, serasi.

            Adapun hubungan antara “right” yang berarti benar dengan “right” yang berarti kanan itu
            apakah juga ada maknanya? Hubungan antara makna “benar” dan “kanan” ini bukanlah
            hanya sesuatu yang random. Di dalam Al Qur’an, surat Al Balad ayat 18-19 dinyatakan:
            “Mereka (orang-orang yang beriman dan saling berpesan itu) adalah golongan kanan. Dan
            orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, mereka itu adalah golongan kiri.” Ayat
            tersebut mengatakan bahwa “kanan” itu adalah yang “benar”. Secara maknawiyah kanan
            itu berhubungan dengan sesuatu yang benar. Dengan demikian sekarang bisa kita fahami
            bagaimana  hubungan  antara  hak,  benar,  dan  kanan  yang  terkandung  dalam  satu  kata
            “right”. Makna sentralnya adalah benar atau tepat. Dengan pengertian ini kita jadi lebih
            bisa memahami maksud dari artikel 1 dalam Universal Declaration of Human Rights.
            Dalam dokumen Universal Declaration of Human Rights, Artikel 1, tertulis: “All human
            beings are born free and equal in dignity and rights. They are endowed with reason and
            conscience  and  should  act  towards  one  another  in  a  spirit  of  brotherhood”.  Jika  kita
            terjemahkan secara maknawiyah maka bagian pertama dari pernyataan itu maksudnya
            adalah:  “Semua  manusia  terlahir  bebas  dari  keburukan-keburukan  yang  dapat
            menghambat kehidupannya, dan memiliki kebebasan untuk melakukan pilihan-pilihan
            dalam  kehidupannya,  serta  setara  dalam  kehormatan  dan  kebenaran”.  Kebebasan,
            kehormatan,  dan  kebenaran  ini  harus  dijaga  dengan  akal  sehat  dan  hati  nurani.
            Kehormatan manusia akan terjaga ketika dia diperlakukan sesuai haknya, diperlakukan
            dengan benar dan adil serta beradab.
            Hak asasi manusia adalah hak hidup dan mempertahankan kehidupannya. Hak ini harus
            dihormati  dan  dijaga  bersama.  Tidak  boleh  membunuh  karena  itu  melanggar  hak,
            melanggar kebenaran. Tidak boleh mentelantarkan orang lemah, miskin dan fakir, karena
            mereka juga berhak untuk hidup dan kehidupan yang layak. Mencaci maki orang lain
            adalah melanggar hak akan kehormatan orang tersebut. Menelantarkan anak yatim adalah
            melanggar  hak,  melanggar  kebenaran,  karena  anak  yatim  juga  memiliki  hak  untuk
            mendapat  perhatian  dari  seorang  figur  ayah.  Yang  hak  bagi  setiap  anak  adalah
            mendapatkan pengasuhan dari ayah, yang laki-laki, dan ibu, yang perempuan. Secara hak,





            484
   491   492   493   494   495   496   497   498   499   500   501