Page 494 - My FlipBook
P. 494

Bagian Kempat



                 kemudian, jika hak-hak yang tertera pada deklarasi tersebut sangatlah jauh
                 dari  risalah  (visi-misi  taransenden)  manusia  dalam  kehidupannya.  Hal
                 sedemikian sangatlah logis, karena deklarasi tersebut disusun dan dirumuskan
                 oleh sekelompok orang dan negara dengan latar belakang historis, agama,
                 ideologi,  sosial,  budaya,  politik  tertentu  yang  tidak  selaras  dengan  ajaran
                 Islam.
                     Deklarasi  tersebut  tidak  mencantumkan  secara  tegas  antara  hak  dan
                 kewajiban. Dikotomi antara hak dan kewajiban melahirkan implikasi yang
                 teramat  serius  dalam  berbagai  lini  kehidupan  manusia;  ekonomi,  sosial,
                 politik dan seterusnya. Deklarasi hanyalah berhenti pada tataran simbolisme.
                     Tanpa batasan makna yang jelas dan tegas, HAM (versi PBB) akhirnya
                 menjadi justifikasi untuk melahirkan berbagai tindak kejahatan dan kriminal
                 sosial  dan  teologis,  sekaligus  sebagai  pembenar  propaganda  demoralisasi.
                 Lalu, apakah DUHAM telah tepat dan benar bila dijadikan sebagai paradigma
                 ataupun  perspektif  dalam  memahami  ajaran  Islam?  Wallâhu  A’lam  bish-
                 Shawâb.










































            482
   489   490   491   492   493   494   495   496   497   498   499