Page 499 - My FlipBook
P. 499
Tantangan Pemikiran dan Ideologi Klasik & Kontemporer
SI-Putih dan SI Merah. Hal yang sama juga mereka lakukan baik pada waktu
orde lama, orde baru juga orde reformasi ( mereka PKI menyusup kekampus
Islam dengan program Komunis Putihnya)
Ketiga, Aksi sepihak yang hampir selalu mengakibatkan korban nyawa
terjadi sejak tahun 1927, 1946, 1948, 1962, 1964, 1965 bahkan sampai 1972,
Oloan hutapea dkk di Blitar selatan masih melakukan gerakan bersenjata.
Yang selanjutnya Gerombolan PKI selalu menuduhkan apa yang
dilakukannya pada orang lain atau lembaga lain sehingga bisa disebut lempar
batu sembunyi tangan. Termasuk teror politik yang membuat bubarnya
Masyumi dan PSI, 1960.
Keempat, Kaderisasi, dari indoktrinasi, pembuatan sel dan kerja-kerja
operasi militer atau operasi bersenjata termasuk menyusup dan kerja-kerja
merusak tatanan masyarakat dengan cara halus maupun dengan cara kasar
bahkan sadis. Gerakan PKI selalu membuat kerusuhan dan keresahan
dimasyarakat diseluruh daerah di Indonesia. Kader PKI memiliki militansi
yang cukup kuat dengan idiologi mereka, yang tertanam dalam perkaderan
dan peran berstruktur.
Kelima, Regenerasi, konsep Kritik auto Kritik bisa dibaca dari Muso ke
DN Aidit dari DN Aidit ke Sudisman dari Sudisman ke generasi transisi
seperti Begug sastro, yang pada waktu era Reformasi dipegang oleh Mirah
Mahardika (nama samaran), kepemimpinan PKI hasil kongres X adalah
Wahyu Setiaji, Ketua Umum dan Teguh Karyadi (Wakil Ketua Umum),
sementara Kongres ke XI belum terlaksana, relatif masih dipegang oleh
kader-kader besutan Imam Sarju (92 tahun) dari hasil kerja Kongers PKI
yang ke-10 yang dilaksanakan pada pertengahan Agustus 2010, tepatnya
didesa ngabrak, Magelang Jawa Tengah.
B. Gerakan Palu Arit Pasca Reformasi 1998
Keberadaan Partai Rakyat Demokratik (PRD), merupakan eksistensi
keberadaan PKI selain gerakan bawah tanah yang dilakukan dalam negeri
maupun disupport oleh jaringan Komunis Internasional (komintern), PRD
dibentuk dengan nama Pergerakan Rakyat Demokratik, yang pada tanggal 31
Mei 1996 berubah menjadi Partai Rakyat Demokratik. Pada Tanggal 24-26
Maret 2015 PRD menyelenggarakan Kongresnya yang ke VIII di Hotel
487