Page 502 - My FlipBook
P. 502
Bagian Kempat
menggonggong kafilah berlalu, atau anjing ompong yang tidak bisa
mengonggong kafilah berlalu, menari dan berlari gembira.
Gerakan Gerombolan PKI semakin berani, ditahun 2016 mereka memulai
dengan Belok Kiri Fest, yang dimotori oleh Dolorosa Sinaga. Acara
ber;langsung dari tanggal 28 Februari 2016 s/d 5 Maret 2016. Selanjutnya
mereka (kalangan PKI) melakukan Provokasi lanjutan dengan adanya
Pertemuan Nasional YPKP ’65 ( Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan
1965) yang dirancang tanggal 14-16 April 2016, dilanjutkan dengan
Simposium PKI 1965 di Aryaduta tanggal 18-21 April. Mereka semakin
agresif dan berani dalam membangun kekuatan PKI, selanjutnya mereka
bergerak untuk mencabut Tap MPRS 25 tahun 1966 dan mengamandir UU
no 27 tahun 1999. Yang dengan hal tersebut mereka akan muncul dalam
Pemilu 2019.
C. Sikap Kaum Anti Pki
Sejak 1998, Gerakan yang membaca adanya aroma dan keterlibatan kader
PKI, yang dilakukan oleh anak cucu PKI baik “anak-cucu” idiologis, biologis
dan akademis Sekuleris. Keberadaan HAMMAS Indonesia merupakan
gerakan Mahasiswa yang spirit awalnya adalah merespon kader PKI yang
muncul dalam bentuk KAMERAD, FORKOT, FIM, FAM, KAM, JARKOT,
Juga keberadaan PINTAR, AAK, FAKCTA yang lebih wujud dengan
keberadaan Gerakan Nasional Patriot Nasional (GNPI) yang langsung dibesut
oleh Moch Husnie Thamrin (Ketua Umum KAPPI 1966). Gerakan lokal juga
bermunculan di Surabaya yang dipimpin oleh Drs. Arukat Tjaswadi, dengan
CICS, FAK di DIY yang dipimpin oleh Pak Burhan, PERMAK di Bandung
Jawa Barat, juga ada FAK Madiun dan gerakan lainnya.
Aksi mensikapi gerakan PKI dilakukan secara lokal, personal dan
komunitas yang terbatas, secara kelembagaan hanya para senior baik
angkatan 1966 maupun TNI AD. Sejak 2010-an sampai hari ini gerakan
perlawanan nyaris tidak terdengar, tidak teroroganisir, apalagi dalam skala
nasional. Keberadan gerakan perlawanan yangselama ini ada masih bersifat
parsial dan hanya kegiatan diforum-forum terbatas atau malah tertutup,
padahal gerakan PKI semakin terbuka dan terang-terangkan. Disisi lain
landasan konstitusi kita yang berkekuatan hukum tetap masih sangat kuat:
UUD 1945, dalam pembukaannya jelas termaktub atas berkat Rahmat Allah
490