Page 17 - Kepercayaan-BG-KLS-I
P. 17
6. Komponen Remedial
Untuk peserta didik yang belum menguasai materi, berupa penjelasan kembali
oleh guru dilakukan saat pembelajaran bila masih ada waktu ataupun di luar jam
pelajaran dengan kesepakatan waktu antara guru dengan peserta didiknya.
Langkah-langkah pembelajaran remedial.
a. Diagnosis Kesulitan Belajar
1) Tujuan
Diagnosis kesulitan belajar dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kesulitan belajar
peserta didik. Kesulitan belajar dapat dibedakan menjadi kesulitan ringan, sedang,
dan berat. Kesulitan ringan biasanya dijumpai pada peserta didik yang kurang
perhatian saat mengikuti pembelajaran. Kesulitan sedang, dijumpai pada peserta
didik yang mengalami gangguan yang berasal dari luar diri peserta didik, misalnya
faktor keluarga, lingkungan pergaulan. Kesulitan berat, dijumpai pada peserta didik
yang mengalami ketunaan pada diri mereka, misalnya tuna rungu, tuna netra.
2) Teknik
Teknik untuk mendiagnosis kesulitan belajar antara lain tes prasyarat pengetahuan,
prasyarat keterampilan, tes diagnostik, wawancara, pengamatan, dan sebagainya.
a) Tes prasyarat adalah tes yang digunakan untuk mengetahui apakah prasyarat
yang diperlukan untuk mencapai penguasaan kompetensi terpenuhi atau belum.
Prasyarat ini meliputi prasyarat pengetahuan dan prasyarat keterampilan.
b) Tes diagnostik untuk mengetahui kesulitan peserta didik menguasai kompetensi
tertentu. Misalnya dalam mempelajari warisan budaya, apakah peserta didik
kesulitan pada materi tarian daerah, lagu daerah, atau tembang daerah.
c) Wawancara dengan mengadakan interaksi lisan bersama peserta didik untuk
menggali lebih dalam mengenai kesulitan belajar yang dijumpai peserta didik.
d) Pengamatan/observasi dengan melihat secara cermat perilaku belajar peserta
didik. Diharapkan dapat diketahui jenis dan penyebab kesulitan belajarnya.
b. Bentuk Pelaksanaan Pembelajaran Remedial
1) Pemberian pembelajaran ulang
Dilakukan bilamana sebagian besar atau semua peserta didik belum mencapai
ketuntasan belajar atau mengalami kesulitan belajar. Guru perlu memberikan
penjelasan kembali dengan menggunakan metode dan media yang lebih tepat.
2) Pemberian bimbingan secara khusus
Misalnya bimbingan perorangan. Peserta didik yang mengalami kesulitan, perlu
dipilih alternatif tindak lanjut berupa pemberian bimbingan secara individual.
Bab II | Karakteristik Mata Pelajaran | 9