Page 192 - Tata Kelola Pemilu di Indonesia
P. 192

Dalam  melaksanakan  tugasnya  DKPP  dilengkapi  dengan  Sekretariat  yang
           bertugas  membantu  dan  memfasilitasi  DKPP  menjalankan  tugas,
           kewenangan  dan  kewajibannya.  Awalnya  Sekretariat  DKPP  melekat  atau
           merupakan bagian dari Sekretariat Jenderal Bawaslu. Namun berdasarkan
           Undang-Undang  Nomor  7  Tahun  2017  tentang    Pemilu  dan  Peraturan
           Presiden (Perpres) Nomor 67 Tahun 2018 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi,
           Wewenang,  Organisasi  dan  Tata  Kerja  Sekretariat  DKPP,  kini  Sekretariat
           Jenderal  DKPP  berada  di  bawah  Kementarian  Dalam  Negeri.  DKPP  dapat
                                                                                  73
           membentuk Tim Pemeriksa Daerah di setiap Provinsi yang bersifat ad doc.
           Satu  hal  yang  menarik  dalam  perkembangan  penegakan  kode  etik
           penyelenggara Pemilu adalah bahwa penegakan kode etik dan perilaku tidak
           hanya berlaku untuk jajaran KPU dan Bawaslu, tetapi juga mengikat DKPP itu
           sendiri.  Berbeda  dengan  posisi  DKPP  sebelum  Undang-Undang  Nomor  7
           Tahun 2017 tentang Pemilu, kini Anggota DKPP, Tim Pemeriksa Daerah dan
           Sekretariat  yang  melanggar  kode  etik  dan  pedoman  perilaku  DKPP  juga
           dapat dikenai sanksi etik oleh Majelis Kehormatan DKPP yang dibentuk oleh
                                 74
           dan berasal dari DKPP.
           G.1. Tugas, Wewenang dan Kewajiban DKPP


           DKPP bertugas:

           a.  menerima aduan dan/atau laporan dugaan adanya pelanggaran kode
              etik oleh penyelenggara Pemilu; dan
           b. melakukan penyelidikan dan verifikasi, serta pemeriksaan atas aduan
              dan/atau  laporan  dugaan  adanya  pelanggaran  kode  etik  oleh
              Penyelenggara Pemilu.


           DKPP berwenang:

           a.  memanggil penyelenggara Pemilu yang diduga melakukan pelanggaran
              kode etik untuk memberikan penjelasan dan pembelaan;
           b. memanggil  pelapor,  saksi  dan/atau  pihak  lain  yang  terkait  untuk
              dimintai keterangan, termasuk untuk dimintai dokumen atau bukti lain;
           c.  memberikan  sanksi  kepada  penyelenggara  Pemilu  yang  terbukti
              melanggar kode etik;


        73  Pasal 164 ayat (1) Undang-Undang  Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu
        74  Peraturan DKPP Nomor 4 tahun 2017 tentang Kode Etik dan Pedoman Perilaku DKPP
    176     BAB 4 – KELEMBAGAAN PENYELENGARA PEMILU
   187   188   189   190   191   192   193   194   195   196   197