Page 224 - Tata Kelola Pemilu di Indonesia
P. 224

Namun  demikian,  UU  Pemilu  maupun  UU  Pilkada  menjelaskan  secara
           terperinci   mengenai     metode    kampanye     berikut    lama   waktu
           pelaksanaannya. Sebagai contoh, UU Pemilu mengatur bentuk kampanye
                                      10
           antara lain sebagai berikut:
           1. Pertemuan terbatas;
           2. Pertemuan tatap muka;
           3. Penyebaran bahan kampanye pemilu kepada umum;
           4. Pemasangan alat peraga di tempat umum;
           5. Media sosial;
           6. Iklan media massa cetak, media massa elektronik, dan internet;
           7. Rapat umum;
           8. Debat pasangan calon;
           9. Kegiatan  lain  yang  tidak  melanggar  larangan  kampanye  pemilu  dan
              ketentuan perundang-undangan.


           Sembilan  jenis  kampanye  ini  diatur  rentang  waktunya  secara  spesifik.
           Khusus pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka, penyebarahan bahan
           kampanye, dan pemasangan alat peraga dapat dilakukan tiga hari setelah
           ditetapkan  daftar  calon.  Sedangkan  kampanye  media  sosial,  iklan  media
           massa  cetak,  media  massa  elektronik,  internet,  rapat  umum,  dan  debat
           pasangan calon, dilaksanakan 21 hari dan berakhir di masa tenang. Namun,
           keduanya harus berakhir di masa tenang.


           Peserta pemilu, dalam hal ini baik itu calon perseorangan, Parpol ataupun
           calon yang diusung oleh Parpol, memiliki kewajiban untuk menyampaikan
           materi kampanyenya kepada pemilih dalam ruang yang sudah disepakati.
           Setiap  peserta  pemilu  tentu  diminta  untuk  menyampaikan  daftar  tim
           kampanye dengan berbagai perangkat yang dimilikinya, termasuk dalam hal
           ini  akun-akun  di  media  sosial.  Pengaturan  jadwal  kampanye  pun
           diperhatikan  oleh  seksama  oleh  para  penyelenggara  pemilu  agar  tidak
           saling bentrok dan tumpang tindih di titik lokasi yang sama yang nantinya
           berpotensi menimbulkan konflik. Materi kampanye yang disampaikan oleh
           peserta pemilu pun juga disampaikan dengan program yang detail sebagai
           bahan pertimbangan bagi pemilih. Namun belakangan, peserta pemilu lebih
           memilih  metode  pertemuan  yang  langsung  dengan  berinteraksi  kepada
           pemilu  dalam  ruang  lingkup  yang  kecil ketimbang pertemuan akbar dan

        10  Pasal 275 UU Pemilu.

    208     BAB 5 – TAHAPAN PEMILU
   219   220   221   222   223   224   225   226   227   228   229