Page 219 - Tata Kelola Pemilu di Indonesia
P. 219

Pemutakhiran  daftar  pemilih  menjadi  penting  karena  menyangkut
                 kepastian  hak  pilih  yang  dimiliki  oleh  pemilih  tersebut  dapat  digunakan
                 semestinya.  Hak pilih  yang  dijamin  oleh  UUD  1945  menyebutkan  bahwa
                 seseorang apabila sudah berusia di atas 17 tahun dan atau sudah menikah,
                 maka sudah mendapat hak pilih yang sah untuk mengikuti pemilu. Namun
                 demikian, pencatatan data kependudukan di Indonesia yang masih belum
                 rapi dan membutuhkan waktu yang cukup dalam mengintegrasikan data
                 tersebut bagi kepentingan Nasional masih menjadi isu krusial dan strategis.
                 Untuk itu, respon KPU dan kerja yang sinergi dengan Ditjen. Kependudukan
                 dan  Catatan  Sipil  dan  juga  pemerintah  daerah  adalah  hal  yang  perlu
                 diperhatikan secara serius (Perludem 2012). Di samping itu, posisi dan sikap
                 KPU untuk selalu terbuka dan tetap memegang prinsip kemandirian dalam
                 menerima berbagai perkembangan data kependudukan tersebut juga perlu
                 diperkuat karena data pemilih menjadi isu penting juga bagi peserta pemilu
                 dalam pemetaan dukungan terhadap mereka.

                 Dalam  menyediakan  data  pemilih,  KPU  juga  diwajibkan  menggunakan
                 sistem  informasi  data pemilih  yang  terintegrasi  dengan  sistem  informasi
                 administrasi  kependudukan.  Penggunaan  sistem  informasi  ini  akan
                 membantu  KPU  menyediakan  data  pemilih  yang  akurat,  mutakhir  dan
                 komprehenship. Pekerjaan ini tidaklah mudah karena melibatkan pantarlih
                 yang  jumlahnya  ratusan  ribu,  membutuhkan  koordinasi  dengan  instansi
                 pemerintah,  penyediaan  sistem  informasi  yang  handal  dan  dapat
                 dioperasikan personel penyelenggara di setiap tingkatan.

                 Selain itu menjaga hak konstitusional warga bukan sekadar memfasilitasi
                 mereka terdaftar pada DPT dan dapat menggunakan hak pilihnya dengan
                 baik.  Yang  tidak  kalah  penting  memastikan  pilihan  dari  setiap  pemilih
                 terhitung dan tercatat sesuai aslinya. Otentisitas suara pemilih benar-benar
                 terjamin.  Hasil  penghitungan  dan  rekapitulasi  suara  benar-benar
                 menggambarkan  kehendak  rakyat  yang  genuine  atau  asli,  kredibel  dan
                 terbebas dari segala bentuk distorsi.

                 E.2. Pencalonan

                 Secara  umum,  terdapat  enam  jenis  pencalonan  yang  berbeda  untuk
                 diperhatikan  yang  juga  disinggung  dalam  Bab  4.  Pertama,  pendaftaran
                 peserta pemilu Legislatif, dalam hal ini Parpol. Kedua, pendaftaran calon
                 Anggota Legislatif di tingkat Nasional, Provinsi, dan Kabupaten/Kota yang

                                                                 BAB 5 – TAHAPAN PEMILU    203
   214   215   216   217   218   219   220   221   222   223   224