Page 239 - Tata Kelola Pemilu di Indonesia
P. 239

semua  tahapan  pemilu  demi  menciptakan  perubahan  pemilu  yang  lebih
                 baik di kemudian hari. Dalam sengketa hasil pemilu, proses yang melibatkan
                 penyelenggara pemilu dan peserta pemilu berada dalam sebuah pengadilan
                 yang bernama Mahkamah Konstitusi (MK). Sementara itu, evaluasi pemilu
                 ingin melihat proses pelaksanaan pemilu secara menyeluruh dari titik awal
                 penyelenggaraan  hingga  proses  akhir,  terutama  dalam  penyelesaian
                 perselisihan sengketa untuk kemudian ditetapkan hasilnya.


                 F.1.  Sengketa Hasil Pemilu


                 Dalam tahapan sengketa ini yang juga secara detail dibahas di Bab 7, MK
                 menetapkan  tiga  pihak  yang  terlibat  dalam  semua  proses  persidangan
                 perselisihan  hasil  pemilu,  yakni  Pemohon,  Termohon,  dan  Pihak  yang
                 terkait. Pemohon adalah pihak yang merasa dirugikan ataupun mengalami
                 situasi yang tidak menguntungkan dalam proses penghitungan suara dan
                 penetapan  hasil  pemilu  oleh  KPU  seperti  Parpol,  Calon,  ataupun
                 Capres/Cawapres dan juga Cakada. Sementara termohon adalah pihak yang
                 berkaitan  langsung  dengan  hasil  penetapan  hasil  pemilu  yaitu  KPU.
                 Sedangkan  pihak  terkait  adalah  pihak  yang  juga  terlibat  dalam  pemilu
                 seperti koalisi partai pendukung, Bawaslu dan pihak lainnya.


                 Pemohon  dalam  mengajukan  sengketa  dapat  menyampaikan  pokok
                 gugatan perkaranya dengan bukti pendukung yang otentik ataupun saksi
                 yang dapat membantu menjelaskan kaitan pokok perkara yang dimaksud.
                 Sementara  itu,  pihak  Termohon  juga  dapat  dan  diminta  melakukan
                 klarifikasi  dan  keterangan  terhadap  gugatan  yang  dimaksud  oleh  pihak
                 Pemohon.  Untuk  itu,  KPU  sebagai  termohon  tentu  harus  mampu
                 membuktikan  semua  data-data  yang  relevan  dan  otentik  untuk
                 disampaikan  sebagai  bahan  penting  dalam  persidangan.  Sementara  itu,
                 pihak  terkait  pun  juga  dapat  menyampaikan  keterangan  dan  klarifikasi
                 seperti yang digugat oleh Pemohon. Dalam hal tertentu, hakim MK dapat
                 membatalkan keterangan pihak terkait apabila memang tidak relevan.


                 Dengan demikian, bagi para penyelenggara pemilu, hal yang penting untuk
                 dilakukan  dalam  proses  beracara  di  sidang  MK  adalah  menyiapkan
                 argumentasi  hukum  dan  dapat  membuktikan  segala  hal  yang  berkaitan
                 dengan data perselisihan dengan baik. Di samping itu, KPU dan Bawaslu
                 dalam banyak hal pun dapat menyamakan persepsi dan pandangan yang


                                                                 BAB 5 – TAHAPAN PEMILU    223
   234   235   236   237   238   239   240   241   242   243   244