Page 27 - Tata Kelola Pemilu di Indonesia
P. 27

6. Keadilan  pemilu  (electoral  justice):  hal  ini  terkait  dengan  mekanisme
                    untuk menjamin keadilan pemilu dan aspek perselisihan/sengketa, baik
                    bagi peserta pemilu, maupun bagi pemilih.


                 Agak berbeda dengan kajian-kajian yang sudah ada, buku ini memberikan
                 penekanan pada nilai, prinsip dan asas pemilu sebagai salah satu dimensi
                 penting dalam tata kelola pemilu karena ketiganya menjadi fondasi bagi
                 bangunan  tata  kelola  pemilu  yang  ada  secara  utuh  (di  semua  tahapan).
                 Dimensi ini perlu diangkat sebagai bagian tak terpisahkan dalam nilai inti
                 (core  values)  yang  menjadi  landasan  berpikir  dan  berpijak  dalam
                 pelaksanaan  pemilu.  Hal  ini  menjadi  sangat  penting  jika  kita  mengingat
                 adanya berbagai problematika yang terkait dengan nilai, prinsip, dan asas
                 pemilu  di  dalam  penyelenggaraan  pemilu-pemilu  di  Indonesia  sampai
                 sejauh ini.


                 Sedangkan untuk dimensi kelembagaan pemilu, sama dengan literatur yang
                 sudah  ada,  buku  ini  juga  menempatkan  dimensi  kelembagaan  pemilu
                 sebagai sebuah dimensi yang berdiri sendiri. Sampai sejauh ini, Indonesia
                 telah  memiliki  desain  kelembagaan  penyelenggara  pemilu,  mulai  dari
                 tingkat nasional, sampai kepada tingkat daerah. Berbagai dinamika telah
                 muncul, baik terkait dengan dinamika internal di masing-masing lembaga
                 penyelenggara  pemilu,  dinamika  antar  lembaga  penyelenggara  pemilu,
                 maupun  dinamika  antara  lembaga  penyelenggara  pemilu  dengan  para
                 pemangku kepentingan yang lain.


                 Buku  ini  juga  secara  spesifik  membahas  dimensi  sistem  pemilu.
                 Pembahasan  tentang  sistem  pemilu  menjadi  sangat  penting.  Pertama
                 adalah karena terdapat berbagai pemilu yang diselenggarakan di Indonesia
                 dengan  sistem  yang  berbeda-beda.  Kedua,  terdapat  berbagai  dimensi
                 dalam  sistem  pemilu  yang  sekiranya  perlu  mendapat  perhatian  yang
                 khusus. Jika kita kaitkan dimensi sistem pemilu ini dengan gagasan Mozaffar
                 dan  Schedler  (2002),  maka  pembahasan  tentang  sistem  pemilu  ini  lebih
                 dekat  dengan  kategori  tingkatan  pertama  dari  tata  kelola  pemilu,  yaitu
                 pembuatan aturan main. Sedangkan jika dikaitkan dengan ide Catt. et al.
                 (2014), maka dimensi sistem pemilu ini lebih dekat ke tahapan penyiapan
                 kerangka kerja.





                                                   BAB 1 - TATA KELOLA PEMILU DI INDONESIA   11
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32