Page 28 - Tata Kelola Pemilu di Indonesia
P. 28

Sedangkan  terkait  dengan  dimensi  manajemen  pemilu,  buku  ini  juga
           menempatkan  dimensi  manajemen  pemilu  sebagai  satu  dimensi  yang
           berdiri sendiri. Hal ini dikarenakan bahwa bagaimanapun juga, tata kelola
           pemilu sangat identik dengan topik manajemen pemilu. Jika kita kaitkan
           dengan gagasan Mozaffar dan Schedler (2002), maka pembahasan tentang
           manajemen pemilu ini lebih dekat dengan kategori tingkatan kedua dari
           tata kelola pemilu, yaitu pelaksanaan aturan main. Sedangkan jika dikaitkan
           dengan  ide  Catt.  et  al.  (2014),  maka  dimensi  manajemen  pemilu  ini
           merentang  dari  tahapan  perencanaan  dan  implementasi  sampai  kepada
           tahapan pemungutan serta penghitungan suara.


           Untuk dimensi keadilan pemilu, buku ini mengikuti apa yang telah dikaji di
           dalam literatur tentang tata kelola pemilu sebelumnya. Namun demikian,
           buku ini lebih memberikan penekakan pada topik keadilan pemilu, yaitu
           sejauhmana prinsip keadilan ditegakkan di dalam pemilu. Dengan demikian,
           konsep  ini  tidak  sekedar  tentang  ajudikasi  aturan-aturan  pemilu
           sebagaimana  digagas  oleh  Mozaffar  dan  Schedler  (2002)  atau  tahapan
           verifikasi hasil pemilu sebagaimana disampaikan oleh Catt. et al. (2014).
                         Gambar 1.2. Tata Kelola Pemilu di Indonesia





























     12     BAB 1 - TATA KELOLA PEMILU DI INDONESIA
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33