Page 34 - Tata Kelola Pemilu di Indonesia
P. 34

Contoh  yang  lain  adalah  disahkannya  UU  Pemilu  yang  merupakan  hasil
           kodifikasi  dari  UU  tentang  Pemilu  Presiden/Wakil  Presiden,  UU  tentang
           Pemilu DPR RI, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota, dan UU
           tentang  Penyelenggara  Pemilu.  Kodifikasi  ini  adalah  upaya  untuk
           mengintegrasikan semua regulasi terkait dengan Pemilu.

           Hingga saat ini, Pemilu nasional di Indonesia setelah reformasi tahun 1998
           telah  dilangsungkan  sebanyak  lima  kali.  Sepanjang  perjalanan  Pemilu
           demokratis ini, infrastruktur kepemiluan ini pun juga telah berjalan dengan
           baik  meski  diiringi  dengan  berbagai  perubahan  yang  terjadi.  Dalam
           perkembangan  yang  ada,  tata  kelola  Pemilu  di  Indonesia  pun  telah
           mendorong perubahan dalam perilaku pemilih dan para aktor politik untuk
           menjadi lebih terbuka dan partisipatif dalam semua aktifitas politik mereka.
           Meski demikian, harus diakui pelaksanaan Pemilu hingga hari ini pun masih
           jauh  dari  sempurna.  Kepentingan  politik  para  peserta  Pemilu  dalam
           mempengaruhi  tahapan  Pemilu  masih  dirasakan  betul  oleh  para
           penyelenggara Pemilu. Selain itu, berbagai pelanggaran ataupun manipulasi
           yang  melibatkan  para  peserta,  pemilih  dan  penyelenggara  Pemilu  masih
           kerapkali kita dengar. Namun paling tidak, pelaksanaan Pemilu di Indonesia
           yang rumit dan kompleks ini masih jauh lebih baik karena hingga saat ini
           belum ada menimbulkan konflik politik dan sosial yang serius. Untuk itu,
           para  penyelenggara  Pemilu  di  Indonesia  memiliki  tantangan  yang  perlu
           disadari sejak awal menjabat bahwa integritas dan kemandirian dari setiap
           orang yang bekerja di lembaga ini adalah sangat penting.


        E.  Tujuan Buku Ini

           Berdasarkan rentetan peristiwa Pemilu yang telah berlangsung di Indonesia
           tersebut, dinamika sosial dan politik dalam proses penyelenggaraan semua
           Pemilu  tersebut  terbilang  sangat  tinggi.  Dalam  penyelenggaraan  Pemilu-
           Pemilu tersebut, KPU telah berusaha untuk belajar dari pengalaman periode
           sebelumnya.  KPU  juga  terus  berusaha  agar  Pemilu-Pemilu  di  Indonesia
           dapat memenuhi standar internasional. Pergumulan teori pada satu sisi dan
           praktik  pada  sisi  yang  lain  kemudian  menjadi  sebuah  metode  bagi  KPU
           untuk semakin memapankan tata kelola pemilu. Selain itu, berbagai riset,
           publikasi,  dan  advokasi  tentang  kepemiluan  juga  semakin  berkembang
           secara  pesat,  baik  yang  dilakukan  oleh  kalangan  pegiat  dan  aktivis
           kepemiluan, maupun yang dilakukan oleh kalangan akademisi. Semua itu

     18     BAB 1 - TATA KELOLA PEMILU DI INDONESIA
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39