Page 52 - Tata Kelola Pemilu di Indonesia
P. 52

penuntun dalam setiap siklus Pemilu secara keseluruhan. Atas dasar itulah
           maka Pemilu di Indonesia menganut asas luber dan jurdil.


        D. Pemilu Luber dan Jurdil di Indonesia


           Pemilu merupakan ciri utama negara yang demokratis. Demokrasi adalah
           tujuan negara yang dicita-citakan bersama, sementara Pemilu adalah salah
           satu  cara  untuk  mencapai  tujuan  itu.  Pemilu  sebagai  sarana  kedaulatan
           rakyat  untuk  memilih  wakil-wakil,  mandataris  rakyat  untuk  mengelola
           negara, merumuskan kebijakan publik, melindungi dan melayani rakyatnya
           untuk  usaha  mencapai  cita-cita  demokrasi  yaitu  masyarakat  adil  dan
           makmur.


           Selama ini cara pandang memahami demokrasi tidaklah selalu sama oleh
           masing-masing negara. Ada negara yang tidak melaksanakan Pemilu namun
           tetap mengklaim sebagai negara demokrasi. Sebaliknya ada negara yang
           cenderung tidak demokratis namun tetap melaksanakan pemilihan umum.
           Korea Utara yang dikenal dengan kekuasaan otoriter tetap melaksanakan
           Pemilu secara periodik (Gaffar 2006). Pemilu di sana dilaksanakan sekedar
           untuk melegitimasi kekuatan politik yang sedang berkuasa.

           Pemilu bukanlah satu-satunya instrumen dalam negara demokrasi. Namun,
           Pemilu  tetaplah  merupakan  instrumen  demokrasi  yang  paling  utama.
           Pemilu  melekat  dengan  kedaulatan  rakyat,  sedangkan  demokrasi
           menjadikan rakyat sebagai bagian utama dan tak terpisahkan dalam proses
           itu. Bisa saja Pemilu itu berjalan tidak demokratis, namun negara demokrasi
           tanpa Pemilu adalah hal yang tidak lazim.


           Pemilu  adalah  sebuah  sistem,  dimana  suatu  proses  yang  bekerjanya
           subsistem dengan subsistem lainnya. Hasil (output) Pemilu sebagai salah
           satu  bagian  dari  sistem  membutuhkan  legitimasi  atau  pengakuan  rakyat
           sebagai sumber kekuasaan. Pemilu mengklaim dapat membentuk sistem
           yang  memaksa  atau  mendorong  pembuat  Undang-Undang  agar
           memperhatikan  aspirasi  rakyatnya.  Konsensus  kolektif  menghendaki
           Pemilu yang kompetitif, lebih dari sekedar fungsi lainnya, akan melahirkan
           negara yang memiliki sistem politik demokratis (Powell 2000)





     36     BAB 2 – NILAI DAN ASAS PEMILU
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57