Page 54 - Tata Kelola Pemilu di Indonesia
P. 54

Rakyat, asas ini sudah dijadikan hal fundamental. Namun jauh sebelumnya,
           di  saat  pemilihan  Anggota  Konstituante  dan  Anggota  Dewan  Perwakilan
           Rakyat  tahun  1955,  UU  Nomor  7  tahun  1953  menyebutkan  enam  asas
           Pemilu yakni jujur, berkesamaan, langsung, umum, bebas dan rahasia.


           Asas berkesamaan sesuai penjelasan dalam UU ini dimaksudkan agar hak
           suara  yang  dimiliki  oleh  peserta  Pemilu  memiliki  kesamaan  dalam
           jumlahnya yakni hanya satu suara saja. Untuk mendukung asas ini maka
           setiap warga negara yang telah memilih diberi tanda khusus pada bagian
           tubuhnya  sehingga  ia  tidak  bisa  melakukan  pemilihan  secara  berulang-
           ulang.  Tanda  yang  digunakan  di  Indonesia  biasanya  adalah  jari  tersebut
           dimasukkan ke dalam tinta biru/hitam.


           Pasca tumbangnya rejim pemerintahan Orde Baru, MPR sebagai lembaga
           tertinggi  negara  pada  saat  itu  mengeluarkan  Ketetapan  Majelis
           Permusyawaratan  Rakyat  Republik  Indonesia  Nomor  XIV/MPR/1998
           tentang    Perubahan     dan    Tambahan      Atas   Ketetapan    Majelis
           Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor III/MPR/1998 tentang
           Pemilihan  Umum.  Ketetapan  ini  kemudian  menjadi  salah  satu  dasar
           dikeluarkannya UU nomor 3 tahun 1999 tentang Pemilihan Umum. Asas
           Pemilu  sebagaimana  Pasal  1  ayat  (2)  menyebutkan  bahwa  Pemilu
           diselenggarakan secara demokratis dan transparan, jujur dan adil dengan
           mengadakan pemberian dan pemungutan suara secara langsung, umum,
           bebas dan rahasia.


           Pemilu yang dilaksanakan tahun 2004 menggunakan UU Nomor 12 Tahun
           2003 Tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan
           Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Pasal 2 dalam
           UU  itu  menyebutkan  bahwa  Pemilu  dilaksanakan  berdasarkan  asas
           langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Keenam asas ini berlaku
           hingga Pemilu saat ini.











     38     BAB 2 – NILAI DAN ASAS PEMILU
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59