Page 14 - Buku Saku Pendidikan Kewarganegaraan - Adel Amelia
P. 14
BAB 2
INTEGRITAS DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA
2.1 Definisi Integritas
Integritas merupakan nilai dasar yang menjadi fondasi dalam kehidupan individu, masyarakat,
maupun bangsa. Secara etimologis, kata integritas berasal dari bahasa Latin “integritas” yang
berarti “utuh” atau “kejujuran yang sempurna”. Dalam perspektif moral, integritas menunjuk
pada konsistensi antara nilai, prinsip, ucapan, dan tindakan seseorang dalam kehidupan sehari-
hari. Menurut Stephen L. Carter dalam bukunya Integrity (1996), integritas adalah kemampuan
seseorang untuk berpegang teguh pada prinsip moral, bahkan dalam kondisi sulit sekalipun.
Dengan kata lain, integritas menuntut keselarasan antara apa yang diyakini, dikatakan, dan
dilakukan.
Dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, integritas menjadi pilar utama dalam
mewujudkan tatanan sosial yang adil, makmur, dan berkeadaban. Integritas individu
membentuk integritas kolektif, yang pada akhirnya menentukan kualitas karakter bangsa itu
sendiri. Tanpa integritas, bangsa akan mudah terjerumus dalam krisis kepercayaan, korupsi
yang merajalela, serta degradasi moral yang mengancam eksistensi negara. Oleh karena itu,
integritas bukan hanya menjadi tanggung jawab individu, tetapi juga menjadi agenda bersama
seluruh komponen bangsa dalam membangun Indonesia yang berdaulat, adil, dan bermartabat.
Integritas berkaitan erat dengan kepercayaan. Seperti yang diungkapkan oleh Francis
Fukuyama dalam bukunya Trust: The Social Virtues and the Creation of Prosperity (1995),
kepercayaan adalah modal sosial yang lahir dari budaya integritas dan berperan besar dalam
menciptakan masyarakat yang sejahtera. Bangsa yang tinggi integritas warganya cenderung
memiliki stabilitas politik yang kuat, pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, serta kohesi
sosial yang kokoh. Sebaliknya, bangsa yang rendah integritas akan terus dihantui oleh
ketidakpercayaan publik terhadap lembaga negara, maraknya korupsi, dan lemahnya supremasi
hukum.
2.2 Ciri-ciri Individu Berintegritas
1. Konsistensi antara Pikiran, Perkataan, dan Perbuatan
Seseorang yang memiliki integritas selalu berusaha menjaga keselarasan antara apa yang ia
yakini, apa yang ia ucapkan, dan apa yang ia lakukan. Ia tidak mudah tergoda untuk
mengkhianati prinsip moralnya demi keuntungan sesaat. Dalam kehidupan berbangsa,
konsistensi ini tercermin dalam sikap pejabat publik yang tidak hanya berbicara tentang
keadilan, tetapi juga menegakkannya melalui kebijakan yang adil dan berorientasi pada
kesejahteraan rakyat.
10

