Page 16 - Buku Saku Pendidikan Kewarganegaraan - Adel Amelia
P. 16
sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Salah satu kekuatan kodrat tersebut
adalah moralitas, yang di dalamnya terkandung nilai integritas.
Dalam dunia pendidikan, integritas tercermin dalam perilaku jujur saat mengerjakan tugas,
menghormati hak kekayaan intelektual orang lain dengan tidak melakukan plagiarisme, serta
menjaga kepercayaan yang diberikan oleh guru dan teman sebaya. Praktik-praktik seperti
kecurangan dalam ujian, manipulasi data penelitian, atau penyalahgunaan jabatan akademik
adalah bentuk degradasi integritas yang harus dilawan sejak dini. Oleh karena itu, penting bagi
institusi pendidikan untuk menanamkan budaya akademik yang menghargai kejujuran, kerja
keras, dan tanggung jawab pribadi. Pendidikan antikorupsi yang diintegrasikan dalam
kurikulum menjadi langkah konkret untuk membangun generasi berintegritas di masa depan.
Integritas dalam Kehidupan Sosial
Dalam kehidupan sosial, integritas menjadi fondasi bagi terciptanya masyarakat yang adil,
damai, dan harmonis. Individu yang berintegritas akan menjunjung tinggi nilai kejujuran,
tanggung jawab sosial, solidaritas, dan empati dalam berinteraksi dengan sesama. Menurut
Emile Durkheim, integrasi sosial hanya dapat tercapai bila anggota masyarakat berbagi nilai
dan norma yang sama, yang diinternalisasi melalui proses sosialisasi sejak dini. Integritas
individu memperkuat jaringan sosial dan meningkatkan tingkat kepercayaan antarwarga, yang
pada gilirannya memperkokoh kohesi sosial.
Di tengah masyarakat modern yang pluralistik dan kompleks, integritas sosial diuji melalui
banyak tantangan, seperti penyebaran berita bohong (hoaks), polarisasi politik, dan konflik
identitas. Untuk itu, sikap kritis terhadap informasi, keterbukaan terhadap perbedaan, serta
komitmen pada kebenaran objektif menjadi sangat penting. Warga negara yang berintegritas
tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang memecah belah, melainkan aktif berperan sebagai
agen pemersatu yang membangun ruang dialog, saling pengertian, dan toleransi.
Integritas dalam Pemerintahan
Pemerintahan yang berintegritas adalah syarat mutlak bagi terwujudnya negara hukum yang
adil dan demokratis. Pemerintah yang berintegritas ditandai oleh transparansi, akuntabilitas,
keadilan dalam pelayanan publik, serta kepatuhan terhadap hukum. Menurut James S. Bowman
dalam karyanya Public Service Ethics: Individual and Institutional Responsibilities, integritas
dalam pemerintahan berarti tidak sekadar mengikuti prosedur hukum, melainkan juga
memelihara komitmen etis untuk melayani kepentingan umum di atas kepentingan pribadi atau
kelompok.
Sayangnya, dalam banyak kasus, integritas dalam pemerintahan seringkali tercoreng oleh
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Korupsi yang merajalela di berbagai sektor
pemerintahan merupakan manifestasi nyata dari runtuhnya integritas pejabat publik. Fenomena
ini bukan hanya merugikan negara secara finansial, tetapi juga merusak kepercayaan rakyat
terhadap negara dan menciptakan ketidakadilan sosial. Untuk membangun pemerintahan yang
berintegritas, diperlukan reformasi birokrasi yang menyeluruh, penegakan hukum yang tegas
tanpa pandang bulu, serta budaya pelayanan publik yang berorientasi pada nilai kejujuran,
efisiensi, dan kepentingan rakyat.
12

