Page 15 - Buku Saku Pendidikan Kewarganegaraan - Adel Amelia
P. 15
2. Berani Membela Kebenaran
Integritas menuntut keberanian moral untuk membela kebenaran, sekalipun harus berhadapan
dengan risiko pribadi. Seorang individu yang berintegritas tidak takut untuk menentang
ketidakadilan, korupsi, atau penyalahgunaan kekuasaan. Ia berani mengambil sikap, bahkan
ketika mayoritas diam atau memilih jalan kompromi. Dalam konteks sejarah Indonesia,
keberanian tokoh-tokoh seperti Bung Hatta, Sutan Sjahrir, dan Tan Malaka untuk
memperjuangkan prinsip-prinsip kebenaran, meskipun menghadapi berbagai tekanan, adalah
contoh nyata integritas dalam skala nasional.
3. Memiliki Komitmen terhadap Nilai Moral
Individu berintegritas tidak hanya memahami nilai moral, tetapi juga berkomitmen untuk
menjadikannya sebagai pedoman hidup. Komitmen ini bersifat internal, bukan sekadar
kepatuhan terhadap norma eksternal. Oleh sebab itu, integritas sejati tidak bergantung pada
pengawasan atau ancaman hukuman, melainkan tumbuh dari kesadaran pribadi yang
mendalam. Menurut Lawrence Kohlberg dalam teorinya tentang perkembangan moral,
komitmen terhadap prinsip etis universal merupakan tahap tertinggi dari perkembangan moral
manusia.
4. Menghormati Hak dan Martabat Orang Lain
Sikap saling menghargai merupakan bagian tak terpisahkan dari integritas. Individu yang
berintegritas menyadari bahwa hak dan martabat setiap orang harus dihormati, tanpa
memandang latar belakang sosial, ekonomi, ras, atau agama. Dalam kehidupan bermasyarakat,
penghormatan ini tercermin dalam perilaku toleran, empatik, dan tidak diskriminatif terhadap
sesama warga negara. Hal ini selaras dengan nilai-nilai dalam Pancasila, khususnya sila kedua,
yaitu “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”.
5. Tanggung Jawab terhadap Tindakan Sendiri
Individu yang berintegritas bertanggung jawab atas segala tindakan dan keputusan yang
diambilnya. Ia tidak mencari kambing hitam ketika melakukan kesalahan, melainkan dengan
lapang dada mengakui dan memperbaikinya. Tanggung jawab ini menjadi dasar dari
kepercayaan sosial dan legitimasi kepemimpinan dalam berbagai bidang kehidupan, baik di
ranah publik maupun privat.
2.3 Integritas dalam Konteks Pendidikan, Sosial, dan Pemerintahan
Integritas dalam Pendidikan
Pendidikan merupakan arena utama dalam menanamkan nilai-nilai integritas kepada generasi
muda. Sekolah dan perguruan tinggi bukan hanya berfungsi sebagai tempat transfer ilmu
pengetahuan, melainkan juga sebagai wahana pembentukan karakter bangsa. Menurut Ki
Hadjar Dewantara, tujuan pendidikan sejati adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada
pada anak-anak agar mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya, baik
11

