Page 20 - Buku Saku Pendidikan Kewarganegaraan - Adel Amelia
P. 20

BAB 3

                                               KONSTITUSIONALISME





               3.1 Pengertian Konstitusi dan Konstitusionalisme

               Konstitusi  adalah  seperangkat  norma,  prinsip,  dan  aturan  dasar  yang  mengatur
               penyelenggaraan kekuasaan dalam suatu negara. Konstitusi berfungsi sebagai kerangka hukum
               tertinggi yang mengatur hubungan antara lembaga-lembaga negara, antara negara dan warga
               negaranya, serta menjamin hak-hak fundamental warga negara. Menurut K.C. Wheare, seorang
               ahli hukum tata negara, konstitusi adalah keseluruhan aturan yang mengatur pembentukan dan
               pelaksanaan  kekuasaan  dalam  suatu  negara.  Di  Indonesia,  konstitusi  tersebut  diwujudkan
               dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang berfungsi sebagai
               landasan hukum tertinggi dalam penyelenggaraan negara.

               Sementara  itu,  konstitusionalisme  merupakan  suatu  paham  atau  prinsip  yang  menekankan
               bahwa  kekuasaan  pemerintah  harus  dibatasi  oleh  hukum  dan  dilaksanakan  sesuai  dengan
               ketentuan  konstitusi.  Menurut  Carl  J.  Friedrich,  konstitusionalisme  adalah  ide  bahwa
               kekuasaan pemerintah harus dibatasi dan dijalankan sesuai dengan norma-norma dasar yang
               telah disepakati. Konstitusionalisme menghendaki agar pemerintah tidak bertindak sewenang-
               wenang, tetapi harus menghormati hak-hak asasi manusia dan tunduk pada supremasi hukum.
               Di  negara  yang  menganut  prinsip  konstitusionalisme,  konstitusi  tidak  hanya  menjadi  teks
               hukum yang mati, melainkan menjadi roh yang hidup dalam setiap tindakan pemerintahan dan
               dalam kehidupan sehari-hari warga negara.

               Dalam konteks Indonesia, prinsip konstitusionalisme tercermin dalam sistem pemerintahan
               berdasarkan  UUD  1945  yang  telah  mengalami  empat  kali  amandemen  untuk  memperkuat
               prinsip demokrasi, hak asasi manusia, dan pembatasan kekuasaan. Dengan demikian, konstitusi
               tidak  hanya  mengatur  tentang  struktur  lembaga  negara,  tetapi  juga  menjadi  instrumen
               perlindungan  terhadap  hak-hak  warga  negara.  Konstitusionalisme  di  Indonesia  menuntut
               adanya  penghormatan  terhadap  konstitusi  oleh  semua  pihak,  baik  pemerintah,  lembaga
               legislatif, yudikatif, maupun warga negara, sebagai bentuk komitmen terhadap prinsip negara
               hukum dan demokrasi.

               Konstitusi  dan  konstitusionalisme  saling  terkait  dan  tidak  dapat  dipisahkan.  Konstitusi
               menyediakan dasar hukum, sedangkan konstitusionalisme memastikan bahwa dasar hukum
               tersebut dijalankan secara konsisten, adil, dan tidak diskriminatif. Tanpa konstitusionalisme,
               konstitusi hanya akan menjadi dokumen formal yang tidak berfungsi sebagai pelindung rakyat
               dari  penyalahgunaan  kekuasaan.  Sebaliknya,  konstitusionalisme  tanpa  konstitusi  akan
               kehilangan  dasar  hukum  yang  sah  untuk  mengontrol  kekuasaan  negara.  Oleh  karena  itu,
               membangun budaya konstitusionalisme di tengah masyarakat adalah tugas bersama yang harus
               dilakukan secara berkesinambungan.





                                                           16
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25