Page 33 - Buku Saku Pendidikan Kewarganegaraan - Adel Amelia
P. 33

4.3 Pilar-pilar Demokrasi (HAM, Pemilu, Kedaulatan Rakyat)

               Demokrasi tidak bisa berjalan tanpa adanya pilar-pilar yang menopang sistem tersebut. Pilar-
               pilar demokrasi merupakan komponen dasar yang harus ada agar nilai, mekanisme, dan tujuan
               demokrasi  dapat  tercapai  dengan  efektif  dan  berkeadilan.  Menurut  Larry  Diamond,  pilar
               demokrasi mencakup perlindungan hak asasi manusia, pelaksanaan pemilu yang bebas dan
               adil,  penghormatan  terhadap  kedaulatan  rakyat,  serta  keberadaan  lembaga-lembaga  yang
               akuntabel. Di Indonesia, terdapat beberapa pilar utama demokrasi yang harus terus dijaga dan
               diperkuat agar sistem demokrasi dapat berjalan sesuai cita-cita reformasi.

               1.  Hak Asasi Manusia (HAM)

               Hak Asasi Manusia adalah hak dasar yang melekat pada setiap individu sejak lahir dan tidak
               dapat  dicabut  oleh  siapa  pun.  Dalam  demokrasi,  perlindungan  terhadap  HAM  merupakan
               prinsip mutlak yang harus dijunjung tinggi. UUD NRI 1945, khususnya dalam Bab XA Pasal
               28A  hingga  28J,  memberikan  jaminan  penuh  atas  berbagai  hak,  seperti  hak  atas  hidup,
               kebebasan  beragama,  kebebasan  berpendapat,  hak  atas  pendidikan,  dan  hak  memperoleh
               perlindungan hukum.

               HAM menjadi pilar demokrasi karena tanpa adanya perlindungan terhadap kebebasan individu,
               demokrasi akan kehilangan maknanya. Demokrasi bukan hanya soal memilih pemimpin, tetapi
               juga  menjamin  hak-hak  dasar  setiap  warga  negara  untuk  berpikir,  berbicara,  berkumpul,
               beragama, dan hidup dengan layak tanpa diskriminasi. Contoh konkretnya di Indonesia adalah
               kebebasan pers yang dijamin dalam reformasi, meskipun tantangan terhadap kebebasan ini
               masih sering muncul melalui ancaman kekerasan terhadap jurnalis atau penyensoran. Maka
               dari itu, negara dan seluruh elemen masyarakat harus memastikan bahwa HAM tetap menjadi
               landasan utama dalam praktik demokrasi.

               2.  Pemilihan Umum (Pemilu) yang Bebas, Jujur, dan Adil

               Pemilu merupakan sarana utama rakyat dalam menyalurkan kedaulatannya. Tanpa pemilu yang
               bebas,  jujur, dan adil, demokrasi  hanya akan menjadi  retorika kosong.  Menurut Samuel P.
               Huntington, pemilu yang reguler, kompetitif, dan bebas merupakan indikator minimum dari
               sistem demokrasi elektoral. Di Indonesia, pemilu telah mengalami evolusi penting, terutama
               setelah reformasi 1998, di mana rakyat dapat memilih langsung presiden, anggota legislatif,
               serta kepala daerah melalui pilkada.

               Prinsip bebas berarti setiap warga negara dapat memilih tanpa tekanan atau paksaan; prinsip
               jujur berarti tidak ada manipulasi suara, pemalsuan data, atau kecurangan; prinsip adil berarti
               semua peserta pemilu memiliki kesempatan yang sama tanpa diskriminasi. Contoh nyata dari
               upaya memperkuat  prinsip  ini adalah pembentukan Komisi  Pemilihan Umum  (KPU) yang
               independen,  pengawasan  oleh  Bawaslu,  serta  pemberlakuan  sistem  e-voting  di  beberapa
               daerah.  Walaupun  tantangan  seperti  politik  uang,  kecurangan  administratif,  dan  intimidasi
               pemilih  masih  ada,  komitmen  untuk  memperbaiki  sistem  pemilu  menjadi  salah  satu  kunci
               dalam memperkokoh demokrasi Indonesia.




                                                           29
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38