Page 323 - buku 1 kak emma_merged (1)_Neat
P. 323
Hasril Chaniago, Aswil Nazir, dan Januarisdi
terkenal di Lubuk Sikaping, Pasaman. Masyarakat Pasaman
menyebutnya sebagai dokter yang baik dan murah hati.
Pasangan Siti Hasnah dan Mochtar sendiri hanya
mempunyai dua putra, Baharsjah dan Imramsjah, keduanya
lahir di Tapanuli tahun 1918 dan 1919. Baharsjah meninggal
muda, dalam usia 26 tahun ketika hampir menyelesaikan studi
kedokterannya di negeri Belanda 21 Februari 1944 karena sakit.
Sedangkan Imramsjah yang menikah dengan wanita Belanda
bernama Marie Antointte Lancel, mempunyai dua anak, Jolanda
van der Bom (1949) dan Monique Hasnah Mochtar (1961).
Dari perkawinannya dengan Martijn, Jolanda mempunyai dua
putra, Michiel Gerard dan Martijn John Imramsjah. Monique
juga telah berkeluarga, namun tim penulis belum memperoleh
informasi detilnya. Keturunan langsung Achmad Mochtar dan
Siti Hasnah baru satu kali berkunjung ke Indonesia, yaitu 3
Juli 2010 ketika acara peringatan 65 tahun kematian Achmad
Mochtar di Ereveld, Ancol. Semua mereka kini menetap di
Belanda.
Dari belahan pihak istrinya, jumlah keturunan yang
terkait dengan keluarga Mochtar - Hasnah malah lebih banyak
lagi. Hal ini, karena ayah dari Siti Hasnah, H. Mohammad Jasin
Datuk Muntiko Radjo, mempunyai enam orang istri dan 15
anak yang sampai dewasa. Siti Hasnah adalah anak kedua dari
tiga bersaudara dari ibu Siti Naisjah. Kakaknya bernama Siti
Rafiah dan adiknya Moh. Ali Hanafiah yang merupakan sosok
paling gigih dalam membongkar misteri kematian Achmad
Mochtar, kakak iparnya.
294