Page 320 - buku 1 kak emma_merged (1)_Neat
P. 320
Prof. Dr. Achmad Mochtar: Ilmuwan Kelas Dunia Korban Kejahatan Perang Jepang
bidang kebidanan di Amsterdam. Keduanya sempat datang
ke Indonesia bulan Juli 2010, ketika untuk pertama kalinya
diperingati kematian Prof. Dr. Achmad Mochtar di Makam
Kehormatan Ancol. Kegiatan pertama mengenang sekaligus
penghormatan atas Achmad Mochtar, tokoh ilmuwan terbesar
yang pernah dilahirkan Indonesia. Kegiatan ini diinisiasi oleh
Prof. Dr. Sangkot Marzuki yang waktu itu menjadi Direktur
Lembaga Eijkman, pusat riset biologi molekuler terkemuka
yang pernah dipimpin oleh Achmad Mochtar.
Keturunan “Hastarimba” Menjadi Keluarga Global
Achmad Mochtar dan Siti Hasnah memang hanya
mempunyai dua orang anak kandung, Baharsjah dan Imransjah.
Tetapi, karena sejak dulu mereka suka mengasuh anggota keluarga
yang lain –dari pihak Mochtar maupun Hasnah– kerabat
keturunan keluarga ini akhirnya sangat banyak. Mereka kini
hidup dan tinggal berpencar tidak hanya di Indonesia, tetapi
juga di Eropa dan negara lain di Asia. Akhirnya “Hastarimba”
menjadi keluarga global.
Mochtar dilahirkan sebagai anak keempat dari enam
bersaudara (tiga perempuan dan tiga laki-laki). Dari keluarga
materilinialnya ini, hanya adik perempuannya yang bernama
Siti Chairani yang mempunyai keturunan. Dari pernikahannya
dengan Dt. Bandaro Kali, pucuk adat Bonjol di Kumpulan,
lahir enam kemenakan Mochtar; Adiniroen, Oedin, Pi’andah,
Rika (Rebecca), Bitjat, dan Abdul Moeis. Hampir semua
291