Page 45 - Tesis Musdaliva
P. 45

27






                                 Terkait  dengan  konsep  pengakuan  timbal  balik  dalam  pemikiran


                        Hegel, ia memetakan tiga bentuk hubungan timbal balik. Bentuk pertama

                        adalah cinta. Di dalam cinta, dua subjek saling mengakui dan menerima

                        satu  sama  lain.  Bentuk  kedua  adalah  hak-hak  legal  atau  hukum.  Dalam


                        hal  ini,  subjek  menghormati  (respect)  baik  dirinya  maupun  subjek  lain;


                        dengan  kata  lain,  ini  memungkinkan  subjek  mengakui  dan  mengenali

                        identitas  satu  sama  lain  sehingga  tiap  subjek  dapat  memberikan

                        sumbangsih  bagi  proses  pembentukan  tatanan  sosial.  Bentuk  ketiga


                        adalah  solidaritas.  Dalam  hal  ini,  ada  penerimaan  terhadap  identitas

                        personal subjek (Lubis, 2015: 43).



                                  Cinta              Tatanan Hukum             Solidaritas
                                  (Love)              (Legal Order)            (Solidarity)




                               Gambar 1.  Tiga bentuk pengakuan timbal balik Axel Honneth




                                 Menurut  Honneth,  pengembangan  dari  ketiga  bentuk  pengakuan

                        timbal  balik  ini  pula  yang  memungkinkan  patologi  sosial  atau  menurut


                        bahasa  Honneth  “penghinaan”  (disrespect/Mibachtung)  (yang  mungkin

                        dialami  oleh  subjek  dalam  masyarakat  dapat  dihindari).  Ada  tiga  tipe


                        penghinaan menurut Honneth, tipe pertama adalah penghinaan fisik, tipe

                        kedua  adalah  pengingkaran  atau  penyangkalan  terhadap  hak-hak  legal


                        subjek; dan tipe ketiga adalah pengrusakan terhadap nilai-nilai particular
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50