Page 49 - Tesis Musdaliva
P. 49
31
biologisme di mana perbedaan antara laki-laki dan perempuan dianggap
berpangkal pada perbedaan biologis. Kunci dari penghapusan diskriminasi
dan ketimpangan sosial atas dasar gender terletak terutama pada
pendidikan (formal maupun non-formal) dan pembukaan kesempatan
kerja. Kedua hal ini harus diiringi dengan usaha menghilangkan
prasangka kaum laki-laki dengan cara mensosialisasi mereka kembali
(Saptari dan Holzner, 1997: 51).
2. Feminism marxis
Feminis Marxis berpendapat bahwa ketertinggalan yang dialami
oleh wanita bukanlah disebabkan oleh tindakan individu secara sengaja,
tetapi akibat dari struktur sosial, politik, dan ekonomi yang erat kaitannya
dengan kapitalisme. Menurut mereka, tidak mungkin wanita dapat
memperoleh kesempatan yang sama seperti pria jika mereka masih tetap
hidup dalam masyarakat yang berkelas (Ihromi, 1995: 89).
Hal ini sehingga fokus dari para feminis marxis adalah pada hal-hal
yang berhubungan pekerjaan wanita, bagaimana pranata keluarga
dikaitkan dengan sistem kapitalisme, bagaimana pekerjaan wanita dalam
mengurus rumah tangga tidak dianggap penting dan dianggap bukan
pekerjaan, bagaimana para wanita itu jika terjun dalam pasar tenaga kerja
diberi pekerjaan yang membosankan dan memperoleh upah yang lebih
rendah dibandingkan dengan pria. Selanjutnya menurut perspektif ini
bahwa wanita merupakan kelas sosial karena pekerjaan yang mereka
lakukan, apakah mereka itu istri, anak wanita, keponakan wanita, adik