Page 72 - REAKSI SEnyawa organik MONOFUNGSI
P. 72
Chapter 4 Alkohol dan Eter
b. Tatanama trivial atau tata nama dagang yang lazim merupakan sistem
penamaan yang tidak resmi dan digunakan sebelum kemunculan
sistem IUPAC. Pada umumnya tata nama trivial alkohol dilakukan
dengan menyebutkan nama alkil diakhiri dengan alkohol. Berikut
contoh beberapa nama senyawa trivial alkohol.
4.3.2. Tata nama eter
Metode penamaan alkohol dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
penamaan menurut IUPAC dan penamaan secara trivial.
a. Pada tatanama IUPAC eter memiliki penamaan yang sedikit berbeda
dari penamaan alkohol. Eter adalah senyawa yang memiliki dua gugus
alkil yang terikat pada atom oksigen, seperti dalam rumus R1–O–R2.
Gugus fungsi eter tidak memiliki akhiran nomenklatur IUPAC yang
khas, sehingga perlu ditetapkan mana yang menjadi substituent
(cabang) dan mana yang merupakan rantai utama. Gugus alkil yang
lebih kecil dan lebih pendek menjadi substituen dan diberi nama
sebagai alkoksi, sedangkan gugus alkil yang lebih Panjang sebagai
rantai utama diberi nama alkana. Substituen alkoksi umumnya diberi
nama sesuai dengan nama alkilnya dan diberi akhiran -oksi. Perhatikan
penamaan alkoksi pada tabel 4.1 berikut:
Tabel 4.1.
Gugus Alkil Nama Gugus Alkoksi Nama
CH3– Metil CH3O– Metoksi
CH3CH2– Etil CH3CH2O– Etoksi
(CH3)2CH– Isopropil (CH3)2CHO– Isopropoksi
(CH3)3C– tert-Butil (CH3)3CO– tert-Butoksi
C6H5– Fenil C6H5O– Fenoksi
Contoh:
70 REAKSI SENYAWA OGANIK MONOFUNGSI