Page 129 - Dinamika Pengaturan dan Permasalahan Tanah Ulayat
P. 129

110   Dr. Julius Sembiring, S.H., MPA.


            400-2626 tanggal 24 Juni 1999. Menurut ketentuan tersebut
            maka hal-hal yang perlu dilakukan adalah:
            a.  Penelitian dan  pengesahan eksistensi  hak  ulayat di
                masing-masing daerah dengan melibatkan pihak yang
                terkait.
            b.  Pemetaan wilayah hak ulayat masing-masing.
            c.  Pengesahan hak ulayat dari masyarakat hukum adat di

                tiap-tiap daerah oleh masing-masing daerah.


                Penelitian  dalam  rangka memastikan  keberadaan
            tanah  ulayat dapat dibedakan  karena  2  (dua) alasan,
            yakni:  Pertama,  apabila  ada  kasus  yang  memerlukan
            dipastikannya keberadaan hak  ulayat karena  tanah
            tersebut  akan digunakan  untuk  kegiatan  pembangunan

            baik  dalam rangka  pelaksanaan  program pemerintah
            maupun investasi oleh perusahaan. Kedua, dalam rangka
            memperoleh informasi mengenai  status lengkap  tanah-
            tanah yang ada di suatu daerah.
                Perda Kabupaten Lebak dan Kabupaten Nunukan lahir
            dari menggunakan metode yang pertama. Sedangkan Perda

            Kabupaten  Kampar,  sekalipun dilatari  oleh  bergolaknya
            tuntutan pengembalian dan ganti rugi tanah-tanah ulayat,
            namun lahir karena menggunakan metode yang kedua.
                                                              52
                Sebagai tindak lanjut dari Peraturan dan Surat Edaran

            tersebut dikeluarkan Instruksi Kepala Badan Pertanahan



            52  Rikardo Simarmata, 2006, op.cit.,hlm.320.
   124   125   126   127   128   129   130   131   132   133   134